Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 08:27 WIB | Selasa, 08 Juni 2021

TNI-Polri Dikerahkan untuk Bantu Kudus dan Bangkalan Atasi COVID-19

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, (tengah) menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, pada hari Senin (7/6). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Zona merah COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa tengah, terdapat di 60 desa, sementara di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, peningkatan kasus terdapat di tiga kecamatan, setelah libur lebaran.

Tim gabungan TNI dan Polri terlibat dalam upaya pengendalian penularan COVID-19 di dua wilayah tersebut dengan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPMK) skala mikro secara ketat.

Dua wilayah tersebut diketahui tengah mengalami lonjakan kasus yang cukup besar setelah masa libur Lebaran. Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menerangkan bahwa tim gabungan melakukan pendampingan kepada Kepala Dinas Kesehatan dari masing-masing kabupaten di dua wilayah tersebut untuk mengoptimalkan motor penggerak PPKM berskala mikro.

“PPKM ini adalah satu kunci untuk kita bisa menekan angka kasus positif. Di PPKM kita bisa melaksanakan tracing terhadap kontak erat dan setelah itu kita bisa mengetahui apakah positif atau tidak. PPKM juga bisa meningkatkan angka kesembuhan masyarakat dan menekan angka kematian,” kataHadi saat memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, pada hari Senin (7/6).

Anggota TNI dan Polri dikerahkan untuk membantu di wilayah pelaksanaan PPKM berskala mikro di dua wilayah yang tengah mengalami lonjakan kasus tersebut. Sejumlah pendampingan juga dikerahkan untuk pelaksanaan pemeriksaan PCR di rumah sakit, dan penguatan penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat.

“Kita melakukan pendampingan dan penguatan dalam rangka terus menjaga protokol kesehatan dengan terus mengingatkan untuk tetap mengenakan masker. Walau saya sudah divaksin, saya tetap menggunakan masker, termasuk menjaga jarak dan mencuci tangan,” kata Panglima TNI.

Menurut Panglima TNI, penggunaan masker merupakan bentuk kedisiplinan yang paling ringan yang dapat dilakukan masyarakat. Hal itu harus disertai dengan disiplin menjaga jarak dan mencuci tangan untuk hasil terbaik.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa personel TNI dan Polri akan diturunkan untuk mendampingi pembatasan ruang gerak masyarakat untuk meminimalisir penyebaran virus corona. “Saat ini diturunkan kurang lebih empat kompi gabungan TNI-Polri untuk menjaga klaster Kudus dan kemudian mempersiapkan dan mendorong pemerintah daerah untuk menambah tempat-tempat isolasi mandiri rujukan sehingga klaster isolasi mandiri yang ada di rumah-rumah kita bisa digeser karena kurang lebih ada 1.200,” kata Kapolri.

Di wilayah Bangkalan, pihaknya telah meningkatkan pelaksanaan PPKM berskala mikro di setidaknya tiga kecamatan. Aktivitas pemeriksaan dan pelacakan terus ditingkatkan untuk segera memberikan penanganan maksimal bagi warga yang kedapatan positif dari hasil pemeriksaan.

Situasi  di Kudus

Sebelumnya, panglima dan Kapolri meninjau pelaksanaan vaksinasi di tiga kabupaten di Jawa Tengah, Yaitu Kabupaten Blora, Cilacap dan Pati, dan kemudian ke Kudus pada hari Minggu (6/6).

Dari data yang disampaikan Kapolri, jumlah yang terkonfirmasi COVID-19 ini Kudus berjumlah 7.975 orang, sedangkan yang sembuh 5.918 orang, dan meninggal dunia 659 orang.

Kabupaten Kudus menjadi perhatian, karena ketersediaan tempat tidur di tujuh rumah sakit menipis, dari 393 tempat tidur isolasi sudah terisi 359 tempat tidur (91%). Sementara ruang ICU dari 41 tempat tidur sudah terisi 38 tempat tidur (92%).

Polri bersama dengan TNI telah menyiapkan delapan water canon untuk penyemprotan disinfectan secara masal di semua tempat di Kabupaten Kudus. “Penyemprotan ini akan berjalan tiga hari sekali. Dengan pola berjalan sesuai dengan arah, kata Kapolri.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home