Toilet Pembangkit Listrik Diperkenalkan di Inggris
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Peneliti Inggris, Kamis (5/3), memperkenalkan toilet yang dapat memanfaatkan energi dalam urine, untuk membangkitkan tenaga listrik, yang diharapkan bisa digunakan untuk penerangan di kawasan terpencil, seperti, kampung pengungsi.
Mahasiswa dan staf di Universitas West England di Bristol, didorong menggunakan toilet purwarupa itu, yang dikembangkan badan bantuan Oxfam, yang saat ini berada di kampus tersebut.
Jika terbukti bisa memberikan sumber listrik, peneliti berharap toilet itu bisa dipasang di kamp-kamp pengungsi untuk memberikan pasok listrik secara konstan termasuk untuk penerangan.
"Adalah tantangan untuk bisa menerangi kawasan yang susah diakses yang jauh dari pasok listrik," kata Andy Bastable, Kepala Air dan Sanitasi Oxfam.
"Teknologi ini merupakan langkah besar ke depan. Tinggal di kamp pengungsi sudah cukup susah tanpa tambahan ancaman serangan di tempat-tempat gelap waktu malam. Potensi penemuan ini sangat besar," katanya.
“ Setiap toilet itu membutuhkan biaya sekitar 600 pundsterling (914 dolar AS atau Rp 11,8 juta) untuk pembuatan dan pemasangan, dan mampu memberikan sumber listrik "tanpa henti", kata ketua tim riset Ioannis Ieropoulos.
Toilet tersebut mengandung bakteri yang memecahkan bahan-bahan kimia dalam urine, dalam proses pelepasan energi dalam bentuk listrik yang kemudian disimpan dalam sel bahan bakar.
"Sel bahan bakar mikrobia (MFC), ini bekerja dengan memanfaatkan mikroba hidup yang memakan urine untuk perkembangbiakannya," kata Ieropoulos menjelaskan.
"MFC adalah sebuah sistem yang menyadap sejumlah energi biokimia itu. Teknologi ini sama halnya seperti teknologi hijau, karena kita tidak perlu memanfaatkan bahan bakar fosil dan secara efektif memanfaatkan produk limbah dengan pasok melimpah," katanya.
Tim Universitas West England pada 2013, mengumumkan bahwa mereka telah menciptakan sel bahan bakar bertenaga urine yang bisa mengisi baterei telepon seluler. Proyek bernama "Urine-tricity" itu didanai Yayasan Bill and Melinda Gates.(Ant)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...