Toilet Training: Life Skill Wajib untuk Anak Usia Dini!
Jakarta, Satuharapan.com, memiliki anak yang mandiri dan mampu menyelesaikan tugas secara bertanggung jawab, tentu menjadi impian setiap orang tua. Untuk menuju tahap tersebut tentunya perlu melalui berbagai langkah sederhana, seperti pembiasaan makan sendiri, mandi sendiri, merapikan buku-buku ke dalam tas atau memakai kaos kaki dan sepatu sendiri.
Contoh-contoh diatas merupakan bagian dari life skill, kemampuan dasar yang perlu dikuasai anak sejak usia dini, untuk membantu mereka hidup lebih mandiri di kemudian hari.
TKK PENABUR Jakarta menjadi partner orang tua dalam membantu anak menguasai life skill, salah satunya adalah kemampuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi. Melalui program “Toilet Training”, yang diadakan rutin sebelum pembelajaran dimulai dan sebelum sesi makan bersama, TKK PENABUR Jakarta menanamkan bahwa menjaga kebersihan dan kesehatan diri adalah kewajiban yang mendatangkan banyak manfaat.
“Kami umumnya mengajarkan anak mulai usia 18 bulan, tergantung dengan kesiapan tumbuh kembang masing-masing anak. Tanda-tandanya terlihat pada saat anak mulai berinisiatif mencuci tangan, hingga mengungkapkan keinginannya untuk buang air kecil atau besar kepada pendamping di sekolah.” ujar Shervin Susanty, Kepala TKK 10 PENABUR.
Shervin membagikan beberapa tips efektif mengajarkan “Toilet Training” pada anak usia dini yang sudah diterapkan di TKK 10 PENABUR :
- Mensosialisasikan kepada anak tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan dengan mencuci tangan lewat langkah-langkah yang benar.
- Belajar buang air kecil dan besar secara mandiri melalui permainan seru di kelas, lewat video, gambar, buku cerita, maupun simulasi langsung oleh guru di Kelas menggunakan balon.
- Tetapkan jadwal yang konsisten dan efektif bagi anak dalam melakukan kegiatan “Toilet Training”, yaitu sebelum mulai pembelajaran, saat akan makan bersama, dan pendampingan guru pada saat anak menggunakan toilet.
- Berikan dukungan positif berupa dorongan, pujian, dan penghargaan sederhana dengan kata-kata maupun stiker, sehingga dapat memotivasi anak untuk tetap konsisten dan tidak mudah putus asa dalam belajar hingga berhasil
Sachiko Glory Joevanca, siswa TKK 10 PENABUR mengaku senang dengan pengajaran “Toilet Training” oleh guru di sekolah yang membuat mereka lebih mandiri.
"Aku sudah bisa buang air kecil sendiri, di rumah aku juga diajarkan Mama dan di sekolah diajarkan Miss menggunakan balon sebagai contoh. Jadi, setelah buang air kecil, jangan lupa lap pakai tisu dari depan ke belakang.” cerita Sachiko mengingat pelajaran “Toilet Training”.
Evi Selviana dan Harnoto Sugianpo, orang tua dari Jasper Keefe Sugianpo, siswa TKK 10 PENABUR, bersyukur atas perubahan yang dialami putra mereka. “Dulu saat masuk K1 Jasper masih memakai diapers. Lalu Miss menyarankan tidak usah memakai lagi dan pipis harus di toilet. Tadinya dia sudah mau pipis di toilet tapi tidak mau pipis di toilet bowl. Dan setelah toilet training, dia sdh mau pipis dan pup di toilet bowl dan saat mau pipis atau pup dengan lancar dia akan ngomong ke kita.”
Melalui program “Toilet Training”, Evi dan Harnoto berharap agar Jasper bisa menjadi pribadi yang pintar dengan karakter yang baik serta mandiri.
Demikian pula dengan Shervin, ia berharap dari kegiatan “Toilet Training” di TKK 10 PENABUR dapat membuat anak lebih mandiri, meningkatkan rasa percaya diri, dan bertanggung jawab, serta bersyukur atas tubuh mereka, “Kegiatan ini tentunya untuk menyiapkan anak agar siap masuk SD.” tuturnya.
Editor : Eti Artayatini
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...