Toko Ritel Raup Untung dari Film Barbie
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Konsumen menyerbu serba-serbi produk yang dipakai Barbie seperti anting bulat, parfum, jumpsuit dan gaun sementara para produsen mencoba untuk meraih keuntungan dari peluncuran film Barbie pada Jumat (21/7).
Para produsen produk Barbie berusaha menghidupkan kembali kegemaran atas boneka plastik dan dunia yang dihiasi payet pink cerah.
Sementara banyak konsumen yang mengurangi pengeluaran akibat biaya hidup yang semakin mahal, para toko ritel memanfaatkan kesempatan itu untuk membujuk para pebelanja untuk membeli produk yang lebih mahal dan meningkatkan laba.
Berbagai macam produk dan penggunaan merek, banyak di antaranya ditujukan bagi kaum dewasa, adalah sebuah pertaruhan bagi perjalanan nostalgia konsumen yang disajikan Barbie untuk mereka yang bermain dengan boneka itu di masa kecil.
Mattel, sebagai pemilik merek, menginginkan film itu dapat memperbarui daya tarik nostalgia atas Barbie, selain juga menanamkan Barbie ke benak generasi baru.
"Saya pikir kita belum pernah melihat begitu banyak kerja sama merek dari satu judul film," kata Jo Ashdown, Managing Partner dari Mando-Connect, agensi kerja sama merek yang menjadi bagian dari WPP.
Merek fashion Zara mengeluarkan koleksi Barbie pada Senin yang menampilkan 17 jenis baju dan aksesoris anak, termasuk baju renang berwarna pink cerah, ransel dan sepatu jenis sneakers, namun tawaran koleksi untuk wanita dewasa lebih banyak lagi dengan 85 jenis produk.
Tidak hanya wanita, namun pria juga dapat ikut serta dalam tren dengan membeli setelan jas pink-ungu cerah, atau sepatu boot koboi dan kemeja denim untuk meniru gaya berpakaian Ryan Gosling dalam perannya sebagai pacar Barbie, Ken.
Merek baju dan sepatu lain mulai dari H&M hingga Primark, Gap, Superga dan Crocs, juga telah meluncurkan koleksi Barbie.
Di Zara, produk Barbie seperti eau de parfum, anting bulat, dan hoodie pendek berwarna pink sudah kehabisan stok pada Rabu di situs penjualan merek itu di Inggris. Blazer jaz double breasted berwarna fuchsia untuk pria yang harganya 116,04 dolar AS (sekitar Rp1,7 juta) juga kehabisan stok.
Pakaian hoodie Barbie dari merek Gap hanya tersisa ukuran XXS di situs penjualan mereka, sedangkan sepasang Crocs Barbie, dengan harga 59,99 dolar AS --lebih mahal 10 dolar AS dari biasanya-- kehabisan stok di situs Crocs.
Merek koper Beis memiliki daftar tunggu untuk tiga ukuran koper berwarna pink Barbie, dengan harga lebih mahal jika dibandingkan dengan koleksi koper warna mereka yang biasa.
Walmart menawarkan boneka Barbie dalam berbagai warna kulit dan gaya rambut seharga 45 dolar AS (sekitar Rp676 ribu) kepada para kolektor.
Antusiasme itu juga dilakukan pebisnis lain misalnya Hyatt Hotels dan Hilton menawarkan kamar hotel suites bertemakan Barbie di kota-kota seperti Bogota, Kolombia dan Kuala Lumpur, Malaysia.
Olivier Lenoir, general manager di Grand Hyatt Kuala Lumpur, satu-satunya hotel Hyatt yang menawarkan pengalaman menginap di kamar bertema Barbie secara global, di bawah lisensi Mattel, mengatakan bahwa "tamu sangat ingin menjadi bagian dari kegembiraan dan nostalgia".
Hotel Hilton Bogota Corferias bermitra dengan Mattel untuk menawarkan kamar jenis suite bertema Barbie. "Kamar itu sudah penuh selama beberapa hari terakhir dan untuk akhir pekan mendatang," menurut juru bicara Hilton.
Jenis barang yang sangat beragam --dari karpet Barbie hingga sikat gigi Barbie-- mungkin agak berlebihan, tapi penekanan baru pada keragaman dan inklusivitas dari Mattel, mitra ritel dan film itu sendiri, bisa menyediakan cukup pesona baru untuk membuat orang tertarik.
"Semua bisa jadi Barbie atau Ken," kata James Zahn, editor majalah perdagangan The Toy Book. "Saya pikir itu bisa membantu pertumbuhan merek tanpa membuatnya terlalu jenuh.
Nilai saham Mattel meningkat 1,27% saat film itu diputar perdana di seluruh dunia --kecuali beberapa negara-- pada Jumat (21/7). Reuters
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...