Tokoh Agama Diaspora RI Serukan Solidaritas Hadapi COVID-19
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah tokoh agama dan diaspora Indonesia yang berada di Amerika Serikat, Kanada, dan Indonesia menyerukan solidaritas untuk Indonesia dalam menghadapi pandemi penyakit infeksi virus baru corona (COVID-19).
Seruan itu disampaikan dalam kegiatan bincang virtual bertajuk "Rantai Doa dan Aksi (RDA)" yang diselenggarakan oleh diaspora Indonesia di Amerika Serikat dan Kanada, menurut keterangan tertulis dari KBRI Washington yang diterima di Jakarta, Senin (18/5).
Acara bincang virtual itu bertujuan untuk menggalang kepedulian menghadapi pandemi COVID-19 dengan meneguhkan Solidaritas Diaspora Indonesia di AS dan Kanada dengan masyarakat di Tanah Air.
Disiarkan secara live streaming melalui saluran Youtube dan Facebook KBRI Washington, D.C., acara RDA tersebut didukung penuh oleh seluruh Perwakilan RI di Amerika Serikat dan Kanada, yaitu PTRI New York, KBRI Ottawa, KJRI Houston, KJRI San Francisco, KJRI Los Angeles, KJRI New York, KJRI Chicago, KJRI Vancouver, KJRI Toronto, dan KBRI Washington DC.
Tidak hanya dilihat oleh warga diaspora Indonesia di AS dan Kanada, acara RDA juga dilihat oleh warga tanah air, seperti di Madiun, Bali, Pasuruan, Banten, dan Palangkaraya, serta beberapa diaspora Indonesia di Taiwan dan Swedia.
Dikemas secara apik dalam empat babak, RDA diawali dengan cuplikan liputan media nasional dan internasional mengenai situasi dunia sebelum pandemi COVID-19, dan disambung dengan cuplikan liputan situasi dunia yang jauh berubah saat pandemi muncul.
Dua babak selanjutnya, yang menjadi pokok acara, mengajak pemirsa untuk bersatu dalam semangat solidaritas, soliditas, optimisme, dan pengharapan yang kuat untuk mengatasi pandemi COVID-19, melalui pesan dan doa lintas agama yang disampaikan oleh para pemuka agama dari tanah air dan dari AS dan Kanada.
Sebagai penutup acara, pemirsa diajak untuk melakukan aksi nyata sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, khususnya di masa sulit saat ini.
Berangkat dari ikhtiar untuk memperkuat kebersamaan dan kepedulian, acara RDA menggemakan pesan-pesan moral dan doa dari para pemuka agama dari kalangan diaspora Indonesia di AS dan Kanada serta dari tanah air.
Di antara para pemuka agama di AS yang menyampaikan doa, pesan, dan harapan pada acara tersebut adalah Ustadz Mohammad Joban yang adalah imam di Masjid ar-Rahmah, Redmont, Seattle, Washington; dan imam Shamsi Ali, Pimpinan Nusantara Foundation, New York.
Pemuka agama dari tanah air yang juga turut menyampaikan pesan melalui rekaman video di antaranya adalah KH Said Aqil Siradj, KH Haedar Nashir, KH Nasaruddin Umar, Pendeta Gomar Gultom, Ignatius Kardinal Suharyo, Xs. Budi S. Tanuwibowo, Bhante Jutaliko Mahathera, dan Pinandito Astono Chandra Dana.
Acara Rantai Doa dan Aksi itu terselenggara berkat kolaborasi yang dilakukan oleh diaspora Indonesia yang dikoordinir oleh The Indonesian Muslim Society in Amerika (IMSA) dan Satuan Tugas KBRI Washington, D.C. untuk Penanggulangan COVID-19.
Kegiatan itu juga disambut baik oleh masyarakat yang mengikuti langsung acara tersebut.
"Bagus sekali acaranya. Saya terkesan karena diingatkan bahwa dunia ini adalah rumah kita bersama. Semua manusia, apa pun latar belakangnya, punya keinginan yang sama untuk damai dan sejahtera. Semua pihak harus bekerja sama agar wabah ini cepat berakhir," kata Reny, salah satu diaspora Indonesia yang berdomisili di Florida.
Rangkaian acara RDA selengkapnya, dapat diikuti melalui tautan Youtube dan Facebook KBRI Washington, DC berikut
YouTube: https://youtu.be/PnfjzfKXdXE ,
Facebook: https://www.facebook.com/KBRIWashDC/videos/244863980167968/
Disamping untuk doa dan pesan agama, RDA juga dimaksudkan untuk penggalangan dana yang dapat disalurkan melalui organisasi dan perkumpulan masyarakat Indonesia, baik di Indonesia, AS, maupun Kanada, yang dapat dilihat di kedua kanal tersebut. (Ant)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...