Tom Ford Undur Diri dari Label Fesyennya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perancang busana Tom Ford undur diri sebagai direktur kreatif di label fesyen dengan merek dagang eponim yang dia dirikan pada 2005, menyusul akuisisi perusahaan oleh Estée Lauder pada November tahun lalu.
Peter Hawkings, yang merupakan rekan lama Ford, akan menggantikannya sebagai direktur kreatif.
Sementara Guillaume Jesel menjadi kepala eksekutif dan presiden, menggantikan Domenico de Sole yang merupakan salah satu pendiri merek tersebut.
Mengutip The Guardian, disiarkan Sabtu (29/4), Estée Lauder membeli merek Tom Ford seharga 2,8 miliar dolar AS (sekitar Rp41 triliun) Perusahaan Tom Ford mencakup lini kecantikan, lini mode, dan bisnis kacamata melalui perjanjian lisensi dengan Marcolin Group.
Setelah kesepakatan, Estée Lauder akan menangani bisnis kosmetik dan wewangian Tom Ford. Di bawah Estée Lauder pula, rumah mode Zegna telah mendapatkan kesepakatan lisensi selama 30 tahun mencakup busana pria dan wanita, aksesori, dan pakaian dalam merek dagang Tom Ford. Sementara bisnis kacamata Tom Ford tetap dipegang oleh Marcolin Group.
Sebelumnya pada saat pengumuman akuisisi, Estée Lauder mengatakan bahwa Ford akan tetap bergabung bersama merek hingga akhir 2023. Namun secara mengejutkan pada pekan ini, Ford meluncurkan koleksi terakhir berupa pakaian wanita ready-to-wear musim semi.
Mengutip WWD, disiarkan Rabu (26/4), koleksi tersebut menampilkan ulang arsip desain favorit Ford dari 13 tahun terakhir yang diperagakan oleh para supermodel termasuk Amber Valletta. Dalam video dan foto yang diabadikan oleh Steven Klein, para model tersebut tampil di dalam etalase kaca sementara Ford berdiri di luarnya seolah-olah seperti seorang konduktor yang menghidupkan para model yang mengenakan busana rancangannya.
Sebelum mendirikan label fesyennya sendiri, Ford pernah bergabung dengan Gucci pada 1990 dan menjabat sebagai direktur kreatif untuk Gucci pada 1994. Dia meninggalkan Gucci pada 2004 dan kemudian mendirikan label Tom Ford.
Di samping berkarier di dunia fesyen, Ford juga dikenal sebagai sineas melalui perusahaan produksi miliknya Fade to Black. Kredit karya filmnya termasuk "A Single Man" (2009) dan "Nocturnal Animals" (2016).
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...