Topan Haima Hentikan Aktivitas Warga di Hong Kong
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM - Jalan-jalan di Hong Kong yang biasanya ramai menjadi sepi pada Jumat (21/10) setelah kota tersebut dilanda Topan Haima, seperti dikutip dari AFP
Sebelumnya, Haima melanda Filipina dan menewaskan beberapa orang, serta menghancurkan rumah-rumah, jaringan listrik yang padam, dan memaksa 100.000 orang mengungsi ke tempat yang aman.
Topan Haima, dalam bahasa Tiongkok artinya kuda laut, diperkirakan menimbulkan kerugian bisnis sebesar HK $ 5 miliar (Rp 8,4 triliun).
Terence Chong Tai-leung, departemen ekonomi Universitas Cina, juga memperkirakan hari Jumat (21/10) ini, senilai US $ 310 miliar (Rp 4,0 46 miliar), angka PDB Hong Kong, hilang. Namun dia mengatakan kerugian tersebut akan ditutup dengan melakukan lembur atau ekstra transaksi, ketika pasar saham dibuka kembali, seperti dikutip dari situs scmp.com.
Lebih dari 700 penerbangan dari dan menuju Hong Kong dibatalkan atau ditunda, mobil-mobil tidak terlihat di jalanan dan trotoar juga sepi. Sekolah-sekolah serta perkantoran ditutup. Perdagangan di bursa saham kota tersebut juga dibatalkan.
Menurut Obeservatorium Hong Kong, Haima melanda Hong Kong pada Jumat (21/10) pukul 14.00, dengan pusat Topan Haima berada di 110 kilometer di timur laut Hong Kong ketika melanda dekat Shanwei di Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan.
Observatorium tersebut mengeluarkan sinyal badai Nomor Delapan pada level peringatan tertinggi ketiga.
Meskipun ada peringatan agar semua berada di tempat yang aman, pemburu badai dan wisatawan tetap keluar ke pantai untuk berburu foto dan video. Seorang pria 50-tahun ditemukan tewas di tepi di Ocean Shore perumahan di Tseung Kwan O.
Hampir 200 pohon tumbang, termasuk dua pohon raksasa di dekat Causeway Bay Typhoon Shelter yang diblokir enam lajur lalu lintas di Gloucester Road.
Sementara itu, Departemen Dalam Negeri melaporkan sekitar 170 orang telah mengungsi di 22 tempat penampungan sementara yang didirikan di berbagai kabupaten Hong Kong. Otoritas rumah sakit mengatakan 12 orang, enam laki-laki dan enam perempuan berusia antara 22 dan 94, telah mencari perawatan medis.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...