TPA Terbesar di China Penuh 25 Tahun Lebih Cepat
CHINA, SATUHARAPAN.COM – Tempat pembuangan sampah terbesar di China sudah penuh, 25 tahun lebih cepat dari yang diperkirakan, demikian dilansir bbc.com, pada Sabtu (16/11).
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jiangcungou, Provinsi Shanxi berukuran sekitar 100 kali lapangan sepak bola, dan dirancang untuk menampung 2.500 ton sampah per hari.
Tetapi, TPA tersebut menampung sekitar 10.000 ton sampah setiap hari terbanyak dibandingkan tempat-tempat lain di China.
China adalah salah satu penghasil polusi udara terbesar di dunia dan telah bertahun-tahun berjuang mengatasi sampah dari 1,4 miliar penduduknya.
Seberapa Luas TPA?
TPA Jiangcungou di Kota Xi'an dibuat pada tahun 1994, dan dirancang dapat dipakai sampai tahun 2044.
TPA ini menampung sampah lebih dari delapan juta orang. Tempat ini luasnya hampir 700.000 m2, kedalaman150 m, dengan kapasitas penyimpanan lebih dari 34 juta meter kubik.
Xi'an adalah salah satu dari sejumlah kota di China yang diandalkan untuk menjadi tempat pembuangan sampah rumah tangga, tetapi sekarang TPA ini penuh terlalu cepat.
Permulaan bulan ini, fasilitas pembakaran baru sampah dibuka dan sedikitnya empat lainnya akan beroperasi pada 2020. Keseluruhan fasilitas ini diperkirakan dapat memproses 12.750 ton sampah.
Langkah ini adalah bagian dari rencana nasional untuk mengurangi jumlah TPA dengan lebih menggunakan cara pembuangan lain seperti pembakaran.
Situs TPA di Xi'an rencananya akan akan dijadikan "taman ekologi".
Seberapa Banyak Sampah China?
Pada tahun 2017, China mengumpulkan 215 juta ton sampah rumah tangga perkotaan, menurut statistik tahunan negara itu. Ini berarti naik dari 152 juta ton sepuluh tahun lalu.
Negara itu memiliki 654 TPA dan 286 fasilitas pembakaran.
Tidak jelas seberapa tingkat daur ulang China, karena angkanya tidak diumumkan. Tetapi China berencana mendaur ulang 35 persen sampah kota-kota besar di akhir tahun 2020, menurut salah satu laporan pemerintah.
Bulan Juli ini, penyortiran dan daur ulang sampah diwajibkan di Shanghai, sehingga membuat "panik" sebagian penduduk.,
Pada tahun 2015, terjadi longsor bukit sampah di Kota Shenzhen, di China selatan yang menewaskan 73 orang.
TPA tersebut dirancang untuk menampung empat juta m3 sampah dengan ketinggian maksimum 160 m.
Apakah China Mengimpor Sampah Negara Lain?
Sudah tidak lagi. China menangani sampah asing sampai akhir tahun 2017. Negara itu kemudian melarang impor 24 jenis sampah.
Pada tahun 2017 saja, China menerima tujuh juta ton sampah plastik dari Eropa, Jepang, dan AS, di samping 27 juta ton sampah kertas.
Negara-negara lain, termasuk Indonesia, Malaysia, Turki, dan Filipina yang kemudian menerima sampah tersebut.
Tetapi negara-negara ini, menghadapi masalah karena besarnya jumlah sampah yang masuk, sehingga sering kali membuat TPA menjadi sangat besar dan tidak terkontrol.
Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara lain gencar memulangkan sampah-sampah ini ke negara asal.
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...