Tradisi Jenang Suro di Balak, Banyuwangi
BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM - Bulan Suro bagi masyarakat muslim di Jawa umumnya memiliki berbagai cara untuk memperingati dan mensyukuri pergantian tahun baru Islam yang sekaligus juga terdapat berbagai peristiwa penting lainnya yang tertulis dalam sejarah Islam.
Di Banyuwangi terdapat berbagai kegiatan tradisi yang dilakukan warga dalam rangkaian memperingati bulan Suro atau bulan Muharram, antara lain tradisi Grebeg Tumpeng Suro di Dusun Pekulo Desa Kepundungan Kecamatan Srono, tradisi Ider Bumi di Desa Ketapang Kecamatan Kalipuro, tradisi Keboan di Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi, tradisi Kebo-Keboan di Desa Alas Malang Kecamatan Singojuruh, tradisi Petik Laut di kecamatan Muncar, dan tradisi pembuatan jenang suro yang terdapat di berbagai desa di kabupaten Banyuwangi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima satuharapan.com melalui nara hubung Bachtiar Janan, pada 21-22 Oktober 2017 warga Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi akan menggelar tradisi Jenang Suro. Jenang Suro merupakan sebuah kegiatan tradisi dan budaya yang diselenggarakan dalam rangkaian memperingati bulan Suro (Muharam).
Tradisi Jenang Suro dilakukan warga Banyuwangi atas dasar kisah pada saat perahu bahtera Nabi Nuh sampai di daratan pertama kali setelah banjir besar, Nabi Nuh bertanya pada umatnya apakah umatnya masih memiliki bekal makanan tersisa, ternyata masing-masing hanya memiliki sedikit makanan, lalu Nabi Nuh memerintahkan untuk mengumpulkan dan memasak semuanya menjadi satu. Kisah tersebut dipercaya melatarbelakangi tradisi Jenang Suro, di masyarakat Osing dan masyarakat muslim Jawa lainnya pada umumnya.
Pembuatan Jenang Suro biasanya dilakukan warga dengan menggunakan wajan/panci yang sangat besar, dan diaduk beramai-ramai dengan pengaduk besar seperti dayung perahu. Dalam proses ini muncullah semangat gotong-royong, kebersamaan, kekompakan, tolong-menolong, jiwa berbagi, dan berbagai value positif lainnya.
Dalam acara Pagelaran Jenang Suro Desa Balak yang diselenggarakan di lapangan sepak bola Desa Balak, berbagai aktivitas tradisi dan kesenian akan dilakukan oleh warga, antara lain: pembuatan jenang suro, kirab jenang suro, ritual doa untuk desa, berbagai pentas kesenian tradisional maupun kontemporer, kolaborasi seniman tradisional dan seniman mancanegara, sarasehan budaya, stand UMKM warga, dan lain-lain.
Seniman-seniman dari Desa Balak, serta seniman dari beberapa desa dan kampung lain di Banyuwangi, akan menjadi tuan rumah dan tampil dalam pentas seni budaya Pagelaran Jenang Suro.
Rangkaian acara Pagelaran Jenang Suro meliputi pembuatan jenang suro, ritual dan kirab jenang suro, pembagian jenang suro gratis, pentas budaya musik dan tari tradisional, kontemporer, world music kolaborasi seniman tradisional dari desa-desa Banyuwangi dan seniman manca negara, sarasehan budaya, stand UMKM masyarakat desa, kopi duren.
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...