Transportasi Darat di Korsel, Semua ada dalam Mesin ATM
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Korea Selatan (Korsel)—dikenal sebagai negeri ginseng—saat ini terkenal dengan kemodernannya, mereka telah menciptakan berbagai kepraktisan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari mereka. Dengan sebuah mesin yang mereka sebut vending machine (mesin penjual otomatis) atau bisa disebut mesin ATM, orang Korsel bisa melakukan banyak hal, tarik tunai, membeli tiket bioskop, membayar kartu kredit, listrik, tagihan telepon, sampai layanan transportasi, dan masih banyak hal menarik lainnya.
Asosiasi Pariwisata Korea juga telah menciptakan sebuah panduan online untuk transportasi umum di seluruh Korea. Subway (kereta bawah tanah), bus, kereta api, bus ekspres, feri dan informasi penerbangan juga tersedia, termasuk peta rute dan tarif serta informasi jadwal. Di dalam situs mereka juga memiliki fitur Pathfinder, yang memberikan informasi detil tentang rute terbaik yang dituju, menggunakan bus dan kereta bawah tanah di kota-kota besar di Korea Selatan.
Kereta Bawah Tanah (Subway)
Kereta bawah tanah atau subway adalah salah satu moda transportasi yang paling umum di Korea. Hampir 5,6 juta penumpang menggunakan subway setiap harinya. Area dengan layanan kereta bawah tanah meliputi Area Metropolitan Seoul (melayani tujuan kota Seoul dan daerah di Provinsi Gyeonggi, Provinsi Chungcheongnam Utara, dan kota Incheon), Busan, Daegu, Incheon, Gwangju, dan Daejeon.
Tiket sekali jalan dapat dibeli langsung, serta terdapat kartu tiket isi ulang dan kartu telepon. Beberapa kartu kredit dan ponsel juga dilengkapi ‘chip pintar’ yang juga dapat diaktifkan untuk berfungsi seperti kartu isi ulang untuk tiket transportasi. Dengan chip pintar dalam kartu kredit, jumlah tarif bulanan harus dilunasi pada tanggal pembayaran kartu kredit.
Tiket dan kartu transit dapat dibeli di vending machine atau dengan bantuan agen di stasiun. Kartu transportasi serta chip pintar dapat diisi ulang di vending machine yang dibantu oleh petugas stasiun, ATM Nice di subway, dan toko-toko lainnya yang menjual kartu transportasi.
Subway di Korea memiliki persamaan dan perbedaan dengan sistem di negara lain dunia. Banyak sistem kereta bawah tanah Korsel memiliki tarif berdasarkan jarak, dan tiket atau kartu harus digesek sebelum masuk dan keluar stasiun. Tanda-tanda arah dan pengumuman di stasiun memakai bahasa Korea dan Inggris.
Penumpang harus antri di kedua sisi pintu gerbong kereta api pada titik yang ditandai di lantai dan harus menunggu penumpang yang hendak keluar kereta sebelum mereka masuk. Bagaimanapun juga, hal ini tidak selalu terjadi. Selama jam sibuk, banyak orang akan mengantri di gerbong untuk penumpang keluar, meskipun masih banyak ruang yang tersedia.
Bus
Korea memiliki tiga jenis utama bus kota, antara lain Desa, Reguler Lokal dan Ekspres Lokal. Bus didesain hanya melewati jalur khusus untuk menjaga lalu lintas bus di kota berjalan dengan lancar. Tarif dapat dibayar secara tunai maupun dengan kartu isi ulang dan ‘chip pintar’ di kartu kredit atau ponsel, tapi hanya daerah-daerah yang menggunakan layanan ini. Membayar ongkos dengan kartu transportasi dan chip pintar akan mendapat diskon tarif, termasuk diskon khusus dan kupon bagi warga asing dan pengunjung.
Bus Desa: Bus ini lebih kecil, dibandingkan dengan bus reguler dan ekspres, dan layanan perjalanan hanya untuk wilayah desa yang mereka sediakan. Tarif bus 700 won (Rp.7.500) ketika membayar dengan uang tunai dan 600 won bila menggunakan kartu transportasi.
Lokal Reguler (Bus Shee-nae atau Il-ban): Bus lokal reguler berwarna biru atau hijau. Bus biru untuk perjalanan di jalan-jalan utama, sedangkan bus hijau untuk penghubung, dan perjalanan antara stasiun kereta bawah tanah. Bus ini memiliki banyak tempat duduk serta ruangan untuk berdiri yang cukup luas. Ongkos bus yaitu 1000 won (Rp.10.600).
Lokal ekspres (Bus Gwang-yok): Bus lokal ekspres berwarna merah. Bus ini memiliki banyak tempat duduk yang nyaman dan sedikit ruang berdiri. Rute bus yang lebih jauh lebih sedikit pemberhentian. Tarif bus ekspres sekitar 1.800 won (Rp.19.200).
Kereta Api
Korea Railway (KORAIL) adalah perusahaan layanan kereta api di Korea yang mengangkut penumpang dan barang di seluruh negeri. Ada tiga kereta penumpang utama yang melakukan perjalanan antar kota di Korea, antara lain Mugunghwa dan Nooriro-ho (reguler), yang menyediakan layanan kereta api paling murah di Korea.
Kereta ini mengakomodasi sejumlah besar penumpang yang berdiri, meskipun tempat duduk juga yang tersedia. Kereta Mugunghwa menawarkan layanan lintas negara, sementara kereta Nooriro-ho melayani jarak yang relatif pendek.
Selama liburan dan pada puncak keramaian liburan, gerbong-gerbong bisa menjadi sangat ramai dan tempat duduk kadang-kadang tidak tersedia. Tarifnya relatif murah, dengan tarif terpanjang dari Seoul ke Busan biaya kurang dari 24.000 won (Rp.255.400) pada akhir pekan. Kereta Mugunghwa tidak memiliki gerbong tempat makan, tapi pembelian makanan ringan dan minuman tersedia di kereta.
Undong, adalah kereta ekspres Korea, dan juga dianggap yang paling mewah. Sebuah gerbong untuk tempat makan tersedia, serta untuk pembelian makanan dan minuman. Tarif Undong lebih tinggi daripada kereta Mugunghwa, dengan tarif rute terpanjang dari Seoul ke Busan biaya sekitar 37.000 won (Rp.393.700). Perjalanan waktu dari Seoul ke Busan adalah empat setengah jam. Tiket harus dibeli terlebih dahulu selama masa liburan yang ramai.
KTX (Korea Train Express), adalah kereta peluru Korea. Kereta KTX dapat mencapai kecepatan 350 km per jam, memotong waktu perjalanan dari Seoul ke Busan hampir separuhnya. Rata-rata waktu penumpang ke Busan adalah 2 jam 40 menit. Stasiun Seoul dan stasiun Yongsan telah menjadi penghubung utama bagi KTX di Seoul.
Diskon Transfer
Pengguna kartu transportasi juga dapat menerima diskon ketika melakukan transfer kendaraan antara transportasi umum. Bila bepergian dari kereta bawah tanah ke angkutan bus, bus ke kereta bawah tanah, atau antara bus, ongkos untuk perjalanan kedua hanya akan dikenakan tambahan 100 sampai 500 won tergantung pada jaraknya. Penumpang bus harus menggesek kartu transit mereka ketika keluar bus di mesin diskon transit (hwanseunghaleen), terletak di sebelah pintu keluar.
Taksi
Korea memiliki tiga jenis utama taksi, reguler (ilban), deluxe (mobeom) dan internasional. Taksi reguler biasanya perak atau berwarna putih dan memiliki lampu atas biru atau putih. Taksi dengan lampu biru milik perusahaan, sedengkan yang lampu atas putih adalah milik swasta.
Taksi deluxe berwarna hitam dengan lampu atas kuning, dan umumnya dapat ditemukan hanya di kota-kota besar. Taksi ini biasanya diambil oleh kelas bisnis dan jauh lebih mahal, tetapi menyediakan ruang yang lebih besar dan lebih nyaman.
Layanan taksi internasional adalah pilihan terbaru di mana sopir taksi dapat berbicara bahasa Inggris atau Jepang. Taksi-taksi ini harus dipesan terlebih dahulu, dan biaya dihitung oleh meteran (argo), menurut tujuan atau waktu.
Taksi dapat ditemukan di jalan atau di pangkalan taksi di daerah ramai. Banyak juga daerah menawarkan layanan taksi panggilan dengan biaya tambahan.
Tarif meteran tergantung pada jarak tempuh dan biaya tambahan (untuk waktu siang atau lalu lintas yang macet). Di Seoul, harga mulai dari 2.400 won (Rp 270.700) untuk 2 kilometer pertama, dan 100 won (Rp.1.064) untuk tiap tambahan 144 meter. Tarif tambahan pada tengah malam sampai pukul 4 subuh adalah 20% dari tarif dasar. Penumpang juga harus membayar sendiri biaya tol. Tarif harus dibayar tunai, meskipun beberapa taksi ada yang menerima pembayaran dengan kartu kredit.
Memberikan tip tidak diperbolehkan di Korea, meskipun pengemudi bersikap baik dengan melakukan tugas tambahan seperti mengangkat tas.
Selain layanan taksi internasional, sopir taksi umumnya tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Maka disarankan untuk menuliskan tujuan anda dalam huruf Hangul (huruf dalam bahasa Korea) untuk ditunjukkan kepada supir taksi.
Mengemudi
Izin Mengemudi bagi mereka yang memiliki surat izin mengemudi internasional diijinkan untuk mengemudi di Korea selama satu tahun sejak tanggal penerbitan. Pengemudi dengan lisensi yang dikeluarkan di negara mereka sendiri dapat memiliki SIM Korea dengan melengkali dokumen-dokumen antara lain, SIM luar negeri (dokumen asli), Sertifikat Kedutaan (izin yang dikeluarkan dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Spanyol, Belgia, Polandia atau Italia adalah pengecualian), Ijin Terjemahan Notaris (jika ditulis dalam bahasa lain selain bahasa Inggris) dan harus menyertakan tanggal penerbitan SIM dan masa berlakunya, Paspor dan Bukti Masuk dan Keluar oleh Imigrasi, Kartu Registrasi Warga Asing, tiga buah pas foto (ukuran 3x4), biaya 11.000 won (5.000 won untuk pemeriksaan fisik, 6.000 won untuk SIM) atau senilai Rp.117.000. (worknplay.co.kr)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...