Transportasi Publik di Jakarta Perlu Dibenahi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Transportasi publik di Jakarta harus terus dibenahi. Angkutan umum massal seperti Transjakarta dan kereta rel listrik (KRL) diharapkan mampu mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum.
Masalah kenyamanan, keamanan, tepat waktu dan terhindar dari macet masih menjadi faktor utama bagi sebagian warga untuk tidak memilih angkutan umum. Ditambah lagi dengan kondisi armada angkutan umum yang kurang memadai.
Heriady, seorang petugas pengawas wilayah bus Transjakarta koridor Barat 6, Ragunan mengaku menerima banyak aduan dari penumpang.
Menurutnya, kurangnya kualitas air conditioner (AC), mogok, tidak tepat waktu, serta kondisi fisik bus kian memburuk menjadi aduan paling sering dari para penumpang.
Pemerintah perlu terus melakukan perbaikan supaya angkutan umum semakin dipilih masyarakat. Berbagai alat transportasi publik di Jakarta seperti bus kota, mikrolet, Transjakarta, bajaj, bemo, taksi sebaiknya memiliki sistem terpadu yang terintegrasi dengan baik.
Sistem waterways atau transportasi sungai menggunakan perahu pada masa Gubernur Sutiyoso pada 2007 lalu pernah digalakkan dengan rute sungai Ciliwung Halimun sampai Manggarai, Jakarta Selatan. Namun karena terkendala dengan banyaknya sampah serta keruhnya air sungai maka hingga sekarang belum dapat terealisasi.
Pemprov DKI kini sedang membangun Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT), alat transportasi massal berbasis kereta ringan atau biasa dikenal sebagai Trem. Ditargetkan pada 2018 kedua moda ini sudah dapat dinikmati masyarakat.
Berikut beberapa moda transportasi publik di Jakarta dengan suasana penumpangnya yang direkam sepanjang tahun 2015.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...