Triawan Munaf Curhat Susahnya Membuat Lembaga Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menceritakan keluh kesahnya membuat lembaga negara baru di Indonesia. Birokrasi yang sangat rumit membuat lembaga yang dia pimpin masih jalan di tempat.
“Badan Ekonomi Kreatif itu sebuah badan kelembagaan negara yang memang tidak mudah sekali membentuknya karena banyak sekali (birokrasi) istilahnya kaki kita diikat. Kita ingin lari tapi kaki kita diikat. Apa yang dicita-citakan oleh Pak Jokowi dan saya ternyata tidak semudah itu. Banyak sekali tahapan-tahapan birokrasi yang harus kami lalui dan itu berat sekali,” kata dia usai menghadiri acra ulang tahun Studio One di Jalan Senopati no 79 Jakarta Selatan, hari Rabu (16/12).
Dia tidak menampik sempat mengalami putus asa ketika ingin mendirikan dan mengembangkan Badan Ekonomi Kreatif tersebut. Keberlangsungan lembaga yang sudah dibentuk ini rencananya akan memakai cara lain untuk memperhatikan pelaku industri ekonomi kreatif.
“Tapi ini karena menyangkut keuangan negara, menyangkut dana masyarakat kami harus hati-hati. Kemungkinan ke depannya, Badan Ekonomi Kreatif harus dikelola dengan cara lain.”
Ayah dari mantan penyanyi cilik Sherina Munaf ini juga mengaku mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah dari seorang menteri asal Tiongkok yang juga menangani badan ekonomi kreatif di Tiongkok. Menteri itu memberi semangat kepada Triawan karena di Tiongkok juga memerlukan waktu panjang untuk membangun sebuah kelembagaan negara.
“You will get there. You have to be patient, Mr. Triawan,” kata Triawan meniru kata-kata dari menteri tersebut.
“Akhirnya saya senang dapat dukungan, dapat orang-orang yang lebih mengerti itu. Saya kan dari swasta, karena saya masuk di sistem birokrasi saya kaget wah luar biasa,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Victor Gyokeres Pemain Terbaik Swedia 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyerang Sporting CP, Viktor Gyokeres terpilih sebagai pemain terbaik Sw...