Trofi Piala Dunia Kembali Menyapa Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Trofi berlapis emas 18 karat, beralaskan malasit, lambang supremasi sepakbola dunia dan telah menjadi saksi sepuluh pergelaran Piala Dunia, kini kembali hadir di Jakarta, Selasa (7/1) untuk menyapa masyarakat Indonesia.
Trofi yang didesain oleh desainer asal Italia Sylvio Gazaniga itu mulai diperkenalkan pada 1974, sebagai pengganti trofi Piala Dunia sebelumnya (Jules Rimet), yang pada 1970 diberikan kepada Brasil setelah mereka berhasil menjuarai Piala Dunia sebanyak tiga kali (1958, 1962, 1970). Trofi Piala Dunia mampir pertama kali di Indonesia pada 2010.
Kehadiran trofi Piala Dunia itu ke Indonesia merupakan bagian dari FIFA World Cup Trophy Tour 2014. Rangkaian kegiatan itu diawali 12 September 2013 di Rio de Janeiro, Brasil, dilanjutkan mengunjungi beberapa negara di kawasan Asia dan Amerika Selatan, hingga berakhir di Brasil, awal Mei 2014. Trofi itu akan diperebutkan 32 negara peserta Piala Dunia 2014.
Anna Maria Gazda, perwakilan The Coca-Cola Company Global yang menjadi penyelenggara kegiatan tur tersebut mengatakan bahwa ini trofi itu adalah trofi asli. Selama pameran berlangsung, trofi itu hanya boleh dipegang oleh pemimpin masing-masing negara dan tim yang menjadi juara dalam Piala Dunia. Dalam hal ini Presiden Yudhoyono menjadi satu-satunya orang Indonesia yang pernah memegangnya.
Sambil memegang trofi, Presiden mengatakan bahwa ajang Piala Dunia bukanlah peristiwa olahraga biasa, namun merupakan perayaan perdamaian dan perbedaan, karena pada saat tim-tim sepakbola terbaik bertanding, dunia berada dalam damai untuk menikmati pertandingan. Jika saja hal itu dapat berlangsung selamanya, sudah pasti akan membuat dunia jauh lebih damai.
Presiden juga menyampaikan harapannya agar kehadiran trofi Piala Dunia ini dapat mendorong semangat Indonesia untuk membentuk tim nasional yang lebih kuat lagi, sehingga pada saatnya nanti Indonesia dapat turut bertanding di putaran final Piala Dunia.
"Indonesia boleh jadi belum cukup beruntung untuk mengirimkan tim nasionalnya ke Piala Dunia, namun percayalah setiap tim sepakbola (yang bertanding) memiliki banyak pendukung di Indonesia," Presiden menambahkan. (Ant/berbagai sumber)
Editor : Sotyati
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...