Trump Minta Suriah Bebaskan Jurnalis Austin Tice
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta Suriah untuk membebaskan jurnalis Amerika, Austin Tice, yang hilang di negara itu hampir delapan tahun lalu dan diyakini telah ditahan oleh rezim Suriah.
“Kami memiliki satu pria muda, Austin Tice, dan kami bekerja sangat keras dengan Suriah untuk mengeluarkannya. Kami berharap pemerintah Suriah akan melakukan itu,” kata Trump pada konferensi pers pada hari Kamis (19/3) di Gedung Putih.
"Suriah, tolong bekerja sama dengan kami. Kami akan menghargai Anda membiarkannya keluar,” tambahnya.
Tice menghilang di Suriah pada Agustus 2012 ketika melaporkan perang saudara di negara itu, hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-31. Dia diyakini telah ditangkap oleh pemerintah Suriah di luar Damaskus, namun para pejabat Suriah secara terbuka menyangkal mengetahui keberadaannya.
"Pikirkan tentang apa yang telah kami lakukan. Kami telah menyingkirkan kekhalifahan ISIS. Kami telah melakukan banyak hal untuk Suriah," kata Trump dalam permintaan publiknya.
Ketika ditanya apakah dia mengatakan dia tahu Tice, yang juga seorang mantan veteran Marinir, masih hidup, Trump menjawab: "Tidak, saya tidak. Tapi kami sedang berusaha mencari tahu."
Tice adalah jurnalis lepas dan fotografer yang bekerja di sejumlah media, termasuk surat kabar The Washington Post dan McClatchy, AFP, CBS dan organisasi berita lain. Menurut FBI, ia diculik saat melapor di Daraya, pinggiran Damaskus. (AFP/ Independent)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...