Trump: Perjanjian Dagang AS dan China Diteken 15 Januari
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Fase pertama perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat dan China akan ditandatangani di Gedung Putih pada pertengahan Januari, kata Presiden Donald Trump pada hari Selasa (31/12). Dan dia kemudian akan mengunjungi Beijing untuk membuka putaran pembicaraan lain yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah penting lainnya.
"Saya akan menandatangani Perjanjian Perdagangan Fase Satu yang sangat besar dan komprehensif dengan China pada 15 Januari," tulis Trump dari rumahnya di Florida. "Upacara akan berlangsung di Gedung Putih."
Para pejabat tinggi pemerintah China akan hadir, katanya. "Di kemudian hari saya akan berangkat ke Beijing di mana pembicaraan fase kedua akan dimulai!" Kata Trump. Namun dia tidak mengumumkan tanggal kunjungan itu.
Dalam perjanjian langkah pertama, yang sebenarnya lebih kecil dari kesepakatan komprehensif yang awalnya diraih Trump, AS membatalkan rencananya untuk mengenakan tarif baru pada impor China senilai 160 miliar dolar AS mulai awal bulan ini. Langkah seperti itu kemungkinan akan menyebabkan harga barang konsumen yang lebih tinggi, karena orang Amerika berbelanja untuk hadiah selama musim liburan.
Pemerintahan Trump juga setuju untuk memotong pajak impor sekitar 112 miliar dolar AS pada barang-barang China dari 15% menjadi 7,5%.
Sebagai imbalannya, AS mengatakan China setuju untuk membeli 40 miliar dolar AS setahun produk pertanian selama dua tahun, meskipun ekspor pertanian AS ke China tidak pernah melebihi 26 miliar dolar setahun.
Beijing juga berkomitmen untuk mengakhiri praktik lama menekan perusahaan untuk menyerahkan teknologi mereka sebagai harga untuk mendapatkan akses ke pasar Cina yang luas.
China juga setuju untuk mengangkat hambatan tertentu ke pasarnya untuk produk-produk seperti daging sapi, unggas, makanan laut, makanan hewan dan pakan ternak, menurut pejabat AS dikutip AP.
Tetapi pada saat yang sama, perjanjian awal membuat beberapa masalah besar tidak terselesaikan, terutama keluhan bahwa Beijing secara tidak adil mensubsidi perusahaannya sendiri untuk memberi mereka keunggulan kompetitif di pasar dunia.
Tidak ada dokumen terperinci tentang perjanjian tersebut yang dirilis, dan China belum mengkonfirmasi nilai barang pertanian AS yang telah dijanjikan untuk dibeli.
Kedua belah pihak mengatakan mereka telah menunggu teks perjanjian untuk diterjemahkan antara bahasa China dan Inggris.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...