Trump Prediksi Ada Penyelesaian Perselisihan Dagang Tiongkok
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden AS, Donald Trump, Minggu (8/4), memprediksikan akan ada pemecahan terhadap saling balas ancam antara Amerika dan Tiongkok untuk mengenakan ratusan miliar dolar tarif terhadap barang produksi kedua ekonomi terbesar dunia itu.
Pemimpin AS itu, tanpa memberi informasi langsung apa pun mengatakan "Tiongkok akan meruntuhkan pembatas perdagangannya karena itu merupakan hal tepat untuk dilakukan."
Trump mengatakan "pajak akan timbal balik dan kesepakatan akan dibuat mengenai hak cipta Intelektual. Masa depan yang luar biasa bagi kedua negara!."
Terlepas dari itu, Trump mengatakan bahwa ia dan Presiden Tiongkok Xi Jinping "akan selalu berteman, tidak peduli apapun yang terjadi dengan perselisihan kedua negara pada perdagangan."
Saling ancam antara Washington dan Beijing dalam beberapa hari terakhir telah mengguncang pasar saham dunia, dengan fluktuasi ratusan poin pada indeks-indeks saham.
Saham AS turun lebih dari 2 persen pada Jumat (6/4) setelah Trump mengancam akan memberlakukan pajak atas barang-barang Tiongkok senilai $100 miliar, di luar produk senilai $50 miliar yang sebelumnya dikatakan Trump akan dikenai bea impor.
Beijing menanggapi dengan mengatakan akan memberlakukan pajak atas barang-barang AS "sampai titik akhir apapun akibatnya."
Kedua negara telah menerbitkan daftar barang yang hendak dikenakan pajak. AS menghantam impor baja dan aluminium dari Tiongkok, bersama dengan barang-barang kedirgantaraan, teknologi, dan mesin. Bea impor lainnya akan menargetkan peralatan medis, obat-obatan dan materi pendidikan.
Tiongkok mengatakan akan memberlakukan pajak pada lebih dari 100 produk AS, termasuk kedelai, gandum, jagung, daging sapi, tembakau, kendaraan, produk plastik dan berbagai barang lainnya.
Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengatakan kepada CBS News, ancaman tarif yang lebih tinggi menimbulkan risiko perang dagang, tetapi ia tidak mengharapkan hal itu akan terwujud.
"Harapan kita adalah tidak akan ada perang dagang. Tujuan kita adalah terus melakukan diskusi dengan Tiongkok. Saya tidak berharap akan ada perang dagang. Bisa jadi, tapi saya sama sekali tidak mengharapkannya," kata Mnuchin.
Mnuchin mengatakan bahwa Trump dan Xi punya "hubungan yang sangat erat" dan kedua negara akan terus mendiskusikan masalah perdagangan.
Seorang anggota senior Kongres AS, Senator Partai Republik Lindsey Graham dari South Carolina, mengatakan kepada ABC News, bisnis dan konsumen AS pasti akan rugi, jika Tiongkok memberlakukan bea impor pada produk AS.
"Tidak ada cara bagi kita untuk mengatasi Tiongkok tanpa mengalami kerugian disini," kata Graham. "Bagi mereka yang percaya bahwa Tiongkok berlaku curang, ide apa yang lebih baik daripada ide Trump?" (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...