Trump Tiba di Jepang Mulai Lawatan di Asia
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika, Donald Trump, telah tiba di Jepang untuk memulai lawatan ke beberapa negara di Asia selama hampir dua minggu.
Dalam perjalanan, Trump berbicara kepada wartawan dalam pesawat kepresidenan Air Force One dan menjawab pertanyaan reporter VOA, yang menanyakan apakah ada pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat Korea Utara.
"Menurut saya, mereka adalah masyarakat yang hebat," kata Trump.
"Mereka senang bekerja keras. Mereka hangat. Bahkan lebih hangat dari yang diketahui dan dipahami oleh masyarakat dunia. Mereka adalah masyarakat yang hebat. Saya berharap hal ini akan berhasil untuk semua pihak. Akan sangat bagus bila kita bisa mewujudkan dengan orang-orang tersebut dan untuk semua pihak."
Trump juga mengisyaratkan bahwa dia berharap akan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di sela-sela pertemuan APEC di Filipina pada bagian akhir lawatannya.
Dalam perjalanan ke Jepang, Presiden Trump singgah di Hawaii dan mengunjungi USS Arizona Memorial di Pearl Harbor, lokasi serangan mendadak angkatan laut Jepang pada tahun 1941 yang menyeret Amerika ke dalam Perang Dunia II.
Di Hawaii, Trump juga sempat singgah di Trump International Hotel di Waikiki dan berbicara dengan beberapa karyawannya.
Kepada wartawan, Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, mengatakan Trump "ingin menyapa dan berterima-kasih kepada karyawan atas semua kerja keras mereka."
Trump mengatakan ingin menghabiskan satu hari lagi di Hawaii pada akhir dari apa yang disebutnya "lawatan sangat penting," tetapi membatalkan rencana itu untuk memperpanjangan kunjungannya di Filipina guna menghadiri KTT Asia Timur, selain KTT ASEAN.
Sebelum tiba di Filipina, Trump akan ke Jepang, Korea Selatan, Tiongkok dan Vietnam selama 13 hari yang merupakan lawatan terpanjangnya sebagai presiden.
Dalam pertemuan dengan pimpinan Asia, Trump diperkirakan akan mengatakan, dunia "kehabisan waktu" untuk menghentikan pembuatan hulu ledak nuklir dan rudal balistik Korea Utara, yang oleh pejabat pemerintah Amerika dianggap ancaman terbesar saat ini.
Editor : Melki Pangaribuan
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...