Tsunami Akibat Letusan Gunung di Tonga Mencapai Selandia Baru
Belum ada kabar tentang situasi di Tonga, akibat komunikasi terputus.
WELLINGTON, SATUHARAPAN.COM-Ancaman tsunami di sekitar Pasifik dari letusan gunung berapi bawah laut yang besar mulai surut pada hari Minggu (16/1), sementara tingkat kerusakan di Tonga masih belum jelas.
Gambar satelit menunjukkan letusan spektakuler yang terjadi pada hari Sabtu (15/1) malam, dengan gumpalan abu, uap dan gas naik seperti jamur di atas perairan Pasifik biru. Ledakan sonik bisa terdengar sampai ke Alaska.
Di Tonga, gelombang tsunami menerjang pantai dan orang-orang berhamburan ke tempat yang lebih tinggi.
Letusan itu memutus internet ke Tonga, membuat teman dan anggota keluarga di seluruh dunia dengan cemas mencoba menghubungi untuk mencari tahu apakah ada cedera dan tingkat kerusakannya. Bahkan situs web pemerintah dan sumber resmi lainnya tetap tanpa pembaruan pada hari Minggu sore.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan belum ada laporan resmi tentang cedera atau kematian di Tonga, tetapi memperingatkan bahwa pihak berwenang belum melakukan kontak dengan beberapa daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.
“Komunikasi dengan Tonga masih sangat terbatas. Dan saya tahu itu menyebabkan sejumlah besar kecemasan bagi komunitas Tonga di sini,” kata Ardern.
Dia mengatakan telah terjadi kerusakan signifikan pada kapal dan toko di sepanjang garis pantai Tonga. Ibu kotanya, Nuku'alofa, tertutup lapisan tebal debu vulkanik, kata Ardern, mencemari pasokan air dan menjadikan air bersih sebagai kebutuhan vital.
Badan-badan bantuan mengatakan abu tebal dan asap telah mendorong pihak berwenang untuk meminta orang-orang memakai masker dan minum air kemasan.
Ardern mengatakan Selandia Baru tidak dapat mengirim penerbangan pengawasan militer di atas Tonga pada hari Minggu, karena awan abu setinggi 63.000 kaki (19.000 meter) tetapi mereka berharap untuk mengirim penerbangan pada hari Senin (17/1), diikuti oleh pesawat suplai dan kapal angkatan laut.
Salah satu faktor yang memperumit upaya bantuan internasional adalah bahwa sejauh ini Tonga berhasil menghindari wabah COVID-19. Ardern mengatakan semua staf militer Selandia Baru telah divaksinasi sepenuhnya dan bersedia mengikuti protokol apa pun yang ditetapkan oleh Tonga.
Dave Snider, koordinator peringatan tsunami untuk Pusat Peringatan Tsunami Nasional di Palmer, Alaska, mengatakan sangat tidak biasa letusan gunung berapi mempengaruhi seluruh cekungan laut, dan kejadian itu “menakutkan."
Gelombang tsunami menyebabkan kerusakan pada perahu-perahu sampai di Selandia Baru dan Santa Cruz, California, tetapi tampaknya tidak menyebabkan kerusakan yang meluas. Snider mengatakan dia mengantisipasi situasi tsunami di Amerika Serikat dan di tempat lain untuk terus membaik.
Peringatan tsunami sebelumnya dikeluarkan untuk Jepang, Hawaii, Alaska, dan pantai Pasifik AS. Survei Geologi AS memperkirakan letusan tersebut menyebabkan gempa yang setara dengan gempa berkekuatan 5,8 SR. Para ilmuwan mengatakan tsunami yang dihasilkan oleh gunung berapi relative jarang terjadu daripada akibat gempa bumi.
Badan Meteorologi Tonga mengatakan peringatan tsunami diumumkan untuk seluruh kepulauan, dan data dari pusat tsunami Pasifik mengatakan gelombang setinggi 80 sentimeter (2,7 kaki) terdeteksi.
Rachel Afeaki-Taumoepeau, yang memimpin Dewan Bisnis Tonga di Selandia Baru, mengatakan dia berharap tingkat gelombang tsunami yang relatif kecil akan memungkinkan sebagian besar orang selamat, meskipun dia khawatir tentang mereka yang tinggal di pulau-pulau yang paling dekat dengan gunung berapi.
Dia bilang dia belum bisa menghubungi teman dan keluarganya di Tonga. “Kami berdoa agar kerusakan hanya pada infrastruktur dan orang-orang bisa naik ke dataran yang lebih tinggi,” katanya.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menulis di Twitter bahwa dia “sangat prihatin dengan masyarakat Tonga akibat bencana letusan gunung berapi dan tsunami. Amerika Serikat siap memberikan dukungan kepada tetangga Pasifik kami.”
Tonga mendapatkan internetnya melalui kabel bawah laut dari Suva, Fiji. Semua konektivitas internet dengan Tonga terputus sekitar pukul 18:40 waktu setempat, kata Doug Madory, direktur analisis internet untuk perusahaan intelijen jaringan Kentik.
Tonga, negara berpenduduk sekitar 105.000 orang, dan video yang diposting ke media sosial menunjukkan gelombang besar menyapu pantai di daerah pesisir dan berputar-putar di sekitar rumah, gereja, dan bangunan lainnya. Seorang pengguna Twitter yang diidentifikasi sebagai Dr. Faka'iloatonga Taumoefolau memposting video yang menunjukkan ombak menerjang ke pantai.
"Benar-benar dapat mendengar letusan gunung berapi, terdengar sangat keras," tulisnya, menambahkan di posting selanjutnya: "Hujan abu dan kerikil kecil, kegelapan menyelimuti langit."
Ledakan gunung berapi Hunga Tonga Hunga Ha'apai adalah yang terbaru dari serangkaian letusan dramatis.
Perusahaan pencitraan bumi Planet Labs PBC telah mengamati pulau itu dalam beberapa hari terakhir setelah lubang vulkanik baru di sana mulai meletus pada akhir Desember.
Gambar satelit yang diambil oleh perusahaan menunjukkan betapa drastisnya gunung berapi telah membentuk daerah tersebut, menciptakan pulau yang berkembang di lepas pantai Tonga.
“Luas permukaan pulau tampaknya telah meluas hampir 45% karena hujan abu,” kata Planet Labs beberapa hari sebelum aktivitas terbaru. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...