Tudingan Presiden Jokowi Timbulkan Curiga di Kalangan Parpol
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan menilai tudingan Presiden Joko Widodo perihal adanya aktor politik di belakang aksi unjuk rasa 4 November menimbulkan kecurigaan antar tokoh partai politik.
Sebab, kata Syarif bila tidak terbukti di pengadilan, boleh jadi omongan Presiden Jokowi dapat dinilai pencemaran nama baik.
“Kalau tidak terbukti di pengadilan itu bisa Pak Jokowi dikatakan pencemaran nama baik, kalau itu bisa masuk di pasal impeachmen (pemakzulan),” kata Syarif Hasan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Senin (7/11).
Menurutnya aktor politik yang dimaksud Jokowi harus diungkap agar tidak menimbulkan kecurigaan. Ia menilai tudingan Jokowi dapat masuk ke perbuatan tercela. Presiden mestinya tidak boleh asal tuding serta tidak boleh main teka-teki di ruang publik.
“Sebaiknya harus diungkapkan, ini kan presiden kita sama-sama. Semua tokoh politik saling curiga. Jangan-jangan Si Ini. Ini (nama aktor politik) harus diungkap saja,” kata dia.
Selain itu, lanjut Syarief, Partai Demokrat meyakini komitmen Pemerintah untuk menuntaskan kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam waktu dua pekan.
Pihaknya percaya aparat penegak hukum dapat menyelesaikan kasus Ahok soal Alquran surat Al Maidah 51 sebagaimana janji pemerintah.
“Kita harus yakin dong,” kata dia.
Syarief juga berharap agar aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian dapat menuntaskan kasus tersebut dengan adil dan transparan.
“Sama dengan komitmen masyarakat bahwa sebaiknya diproses hukum secara adil, tegas, dan transparan serta seadil-adilnya,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, proses hukum kasus Ahok akan diselesaikan dalam waktu dua pekan ke depan.
“Kami sudah berbicara dengan teman-teman yang mewakili massa, saudara Ahok akan dilaksanakan proses hukum yang tegas dan cepat," kata JK seperti dilansir Antara, di Jakarta, Jumat (4/11).
Hal itu disampaikan Wapres JK usai berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa di kantor Wapres. Beberapa perwakilan pengunjuk rasa yang berdialog dengan JK adalah KH Bachtiar Nashir (Arrahman Quranic Learning), Ustaz Zaitun Rasmin (Wahdah Islamiyah), dan Ustaz Misbah (Front Pembela Islam).
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...