Tuduh Qatar Dukung Terorisme, Enam Negara Putuskan Hubungan Diplomatik
DUBAI, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Yaman, dan Libya memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin (5/6) pagi, setelah keretakan diplomatik di kawasan Teluk dalam beberapa pekan terakhir. Mereka menuduh Qatar mendukung terorisme.
Keempat negara Arab Teluk dan Mesir sudah lama gusar atas dukungan Qatar kepada para islamis, ISIS, Al Qaeda, khususnya Ikhwanul Muslimin yang dianggap sebagai musuh politik yang berbahaya.
Pemerintah Libya belakangan mengikuti jejak keempat negara Arab dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Saudi, UEA dan Bahrain memberi batas waktu dua minggu kepada warga negara Qatar untuk meninggalkan ketiga negara Arab itu. Bukan hanya itu, Qatar juga dikeluarkan dari koalisi pimpinan Saudi dalam perang di Yaman.
Saudi menuding Qatar membekingi kelompok-kelompok militan yang sebagian lainnya didukung Iran. Qatar juga dituduh menyiarkan ideologi mereka ke dunia Arab lewat stasiun televisi Al-Jazeera.
"Qatar merangkul kelompok-kelompok teroris dan sektarian yang punya tujuan mengganggu stabilitas kawasan, termasuk Ikhwanul Muslimin, ISIS dan Al Qaeda, serta mempromosikan pesan dan skema-skema kelompok-kelompok ini lewat media mereka secara terus menerus," kata kantor berita Saudi, SPA.
Saudi juga menuduh Qatar menyokong para militan dukungan Iran di Provinsi Qatif dan Bahrain yang kebanyakan penduduknya Syiah.
Dalam sebuah pernyataan, UEA menegaskan dukungan penuh atas sikap Arab Saudi terhadap Qatar, mengatakan Qatar telah mengancam stabilitas dan keamanan di kawasan Teluk, memanipulasi dan tidak melaksanakan perjanjian yang sudah disepakati bersama dengan negara-negara Teluk.
Mesir mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan salah satu alasannya karena dukungan pemerintah Qatar pada Ikhwanul Muslimin, yang telah Mesir tetapkan sebagai kelompok teroris.
"Qatar mempromosikan ideologi Al Qaeda dan mendukung aksi terorisme ISIS di Sinai. Qatar mencampuri urusan internal Mesir dan negara-negara di kawasan itu dengan cara yang mengancam keamanan nasional Arab dan menabur benih-benih hasutan dalam masyarakat Arab," kata pernyataan itu.
Qatar tentu saja membantah tuduhan telah mencampur urusan rumah tangga negara lain.
"Kampanye hasutan ini didasarkan kepada kebohongan yang sudah mencapai tingkat fabrikasi sempurna," kata kementerian luar negeri Qatar dalam sebuah pernyataan tertulis. (reuters.com/alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...