Tuhan Sang Editor
Sang Editor tahu begitu berharganya sebuah tulisan dan pemikiran Si Penulis.
SATUHARAPAN.COM – Beberapa waktu lalu saya mengirimkan tulisan saya. Cukup kaget dengan tulisan saya yang mengalami perubahan di beberapa bagian. Sang Editor membuat tulisan saya menjadi lebih bagus dan mudah dipahami. Dia membuang kata yang tidak penting dan berulang, lalu mengubah dengan kata-kata yang lebih efektif. Yang menarik, Sang Editor tidak mengubah inti pesan, juga penekanan yang saya buat.
Tulisan—yang tadinya saya pikir kurang bagus, bahkan aneh—berubah menjadi bagus dan mudah dipahami. Selain senang melihat tulisan itu terbit, saya merasa sangat senang karena tulisan yang terkesan aneh berubah menjadi lebih baik. Menyaksikan semuanya itu, terlintas pertanyaan dalam benak: ”Apakah ini juga yang Tuhan lakukan dalam kisah kehidupan saya?”
Ketika saya kecil, orangtua saya mempunyai banyak keinginan dalam kehidupan saya. Secara sadar dan tidak sadar saya mulai melakukan keinginan mereka. Tujuan saya adalah agar mereka senang dan semakin sayang kepada saya. Karena saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan, jadi saya cukup mengikuti saja kehendak mereka.
Sampai satu ketika saya mengenal Tuhan secara pribadi dan mengerti apa yang disebut panggilan hidup. Pada titik inilah saya mulai bingung. Bukan tidak mau mengikuti apa yang diinginkan orangtua lagi, tetapi saya belum mengerti alasan saya melakukannya. Apakah hanya sekadar agar hidup saya senang nantinya dengan punya uang banyak? Mendapatkan kedudukan? Karena pride? Atau memang itu bagian yang Tuhan mau saya lakukan?
Bahkan sampai saat ini pun saya melihat banyak hal dalam perjalanan hidup saya yang terasa aneh dan saya tidak bisa melihat bagaimana akhirnya. Dan terasa banyak keinginan yang mau saya buat di dalam rangkaian hidup saya.
Tampaknya hidup saya sama seperti tulisan yang saya buat diawal. Banyak kata yang tidak penting saya masukkan ke dalam tulisan saya, banyak kata berulang yang saya tuliskan. Tetapi, ketika saya menyerahkan tulisan saya kepada editor yang saya percaya akan mengedit tulisan saya dengan baik, saya tahu dia akan menjadikan tulisan saya indah. Bukan hanya indah, tetapi bisa dibaca dan dinikmati oleh orang lain.
Sama halnya dengan hidup saya. Ketika saya mempercayakan hidup saya yang penuh ketidakjelasan yang saya buat sendiri kepada Editor andal, yaitu Tuhan sendiri, saya tahu bentuk akhirnya. Bahwa Sang Editor tidak akan merusak tulisan yang saya buat. Dia hanya akan mengedit hal-hal yang tidak jelas menjadi jelas. Membuang bagian-bagian yang tidak penting dalam hidup saya, dengan memberikan hal-hal yang indah yang telah Dia persiapkan.
Karena Sang Editor tahu begitu berharganya sebuah tulisan dan pemikiran Si Penulis. Sang Editor tahu apa yang menjadi kebutuhan penulis. Dan yang terpenting Sang Editor paham betul bagaimana cara membuat tulisan menjadi lebih baik.
Ya, Tuhanlah, Sang Editor, yang paham betul akan hidup saya. Dia Pribadi yang mengerti gambar besar hidup saya. Dan Dia juga pribadi yang mengenal kerinduan saya dalam tulisan saya.
Dia akan menuntun sampai pada akhir cerita hidup saya dengan sangat baik dan menjadikan kesatuan cerita hidup saya dengan sangat indah. Itu yang saya percayai. Yang akan saya lakukan saat ini adalah percaya dengan kemampuan-Nya dan terbuka atas setiap editan tulisan-Nya dalam hidup saya.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...