Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 17:48 WIB | Minggu, 15 Mei 2016

Tujuh Caketum Golkar Sepakat Voting Tertutup

Tiga bakal caketum Partai Golkar yakni Aziz Syamsudin, Mahyudin, dan Priyo Budi Santoso tampil dalam sesi pagi Kampanye di Zona III, di Tanjung Benoa Hall BNDCC Nusa Dua, Bali, hari Jumat (13/5) (Foto: golkarbali.or.id)

BALI, SATUHARAPAN.COM – Tujuh bakal calon ketua umum Partai Golkar menyatakan bersepakat menginginkan pemungutan suara atau voting secara tertutup dalam pemilihan ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua Bali.

Ketujuh bakal calon Ketua Umum tersebut antara lain Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Azis Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan kesepakatannya melalui konferensi pers bersama di arena Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali, hari Minggu (15/5).

Ade Komarudin mengatakan prihatin atas adanya upaya dari sekelompok orang yang ingin mengupayakan pemilihan ketua umum secara terbuka.

“Langkah pemilihan terbuka itu memungkinkan intimidasi kepada pemilik suara," kata Ade Komarudin dalam konferensi pers bersama di arena Munaslub, Bali, hari Minggu.

Ade mengaku mendapatkan informasi ada sejumlah pihak yang mengumpulkan DPD II untuk konsolidasi. Dia meminta hal-hal tersebut tidak diteruskan.

Sementara itu Airlangga Hartarto menyatakan keinginannya mengawal proses Munaslub berjalan demokratis dengan voting secara tertutup. Airlangga menegaskan Munaslub harus menampilkan pemilihan secara modern dan demokratis.

“Media juga tentu ikut mengontrol sehingga publik bisa mengetahui apa yang sedang terjadi," ujar dia.

Bakal calon Ketua Umum Mahyudin mengatakan dirinya mempertaruhkan segalanya untuk maju sebagai calon Ketua Umum Golkar.

Oleh karena itu Mahyudin menegaskan semua pihak harus menaati kesepakatan bersama atas penyelenggaraan Munaslub yang demokratis.

“Dengan voting tertutup Munaslub akan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil," kata Mahyudin.

Bakal calon Ketua Umum Priyo Budi Santoso mengatakan tidak pernah ada sejarah pemilihan seorang figur pemimpin dilakukan secara terbuka.

“Di DPR, pemilihannya didesain tertutup. Maka hendaknya apa yang sudah susah payah dirumuskan di Jakarta yakni voting tertutup menjadi draf final tata tertib Munaslub," kata Priyo.

Priyo meminta aturan main dalam Munaslub tidak menciderai keadilan kompetisi. Dia menginstruksikan seluruh kader memberikan yang terbaik dalam pelaksanaan Munaslub.

Sementara itu Azis Syamsuddin menyatakan pemilihan tertutup memberikan kebebasan kepada pemegang hak suara dalam menentukan pilihan. Begitu pula dengan Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo, keduanya menekankan keinginan pemilihan secara tertutup.

Kubu Setya Novanto

Menyikapi konferensi pers tujuh caketum, kubu bakal caketum Setya Novanto secara terpisah melakukan konferensi pers sendiri. Kubu Novanto menegaskan tidak pernah menyatakan keinginan pemilihan secara terbuka.

Menurut juru bicara kubu Novanto, Nurul Arifin, pihaknya menyerahkan mekanisme pemilihan kepada para pemegang suara.

“Mau terbuka atau tertutup, kami serahkan kepada floor," kata Nurul.

Nurul menegaskan pihaknya tidak pernah menggiring DPD berkumpul untuk menyepakati pemilihan secara terbuka. Menurut dia, konferensi pers tujuh caketum justru menggiring opini negatif terhadap Novanto.

“Kami menyesalkan karena tidak pernah diajak bicara. Mereka justru langsung berbicara kepada pers," kata Nurul.

Munaslub Partai Golkar telah di buka Sabtu (14/5) malam oleh Presiden Joko Widodo.

Masing-masing kandidat calon Ketua Umum Golkar telah memperoleh nomor urut antara lain Ade Komarudin nomor urut 1, Setya Novanto (nomor 2), Airlangga Hartarto (nomor 3), Mahyudin mendapat (nomor 4), Priyo Budi Santoso (nomor 5), Aziz Syamsuddin (nomor 6), Indra Bambang Utoyo (nomor 7), dan Syahrul Yasin Limpo (nomor 8). (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home