Tujuh Warga Sipil Suriah Tewas Akibat Ledakan Bom Sisa Perang Saudara

Korban termasuk seorang perempuan dan seorang anak, ketika bom sisa perang meledak di dalam sebuah rumah.

Tim penyelamat White Helmets memeriksa lokasi ledakan yang terjadi ketika bom sisa perang saudara meledak di dalam sebuah rumah di Nayrab di barat laut Suriah pada hari Kamis, 20 Februari 2005. (Foto: AFP)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-"Tujuh warga sipil, termasuk seorang perempuan dan seorang anak, tewas ketika amunisi sisa yang disimpan di dalam sebuah rumah" di Provinsi Idlib meledak, kata Observatory, menambahkan bahwa jumlah korban masih sementara.

Seorang koresponden AFP melihat personel pertahanan sipil bekerja untuk menyingkirkan puing-puing dan menarik korban dari rumah yang hancur.

Mohammed Ibrahim, dari pertahanan sipil di Idlib, mengatakan mereka menerima laporan "tentang ledakan yang tidak diketahui asalnya di Nayrab, dan ketika tim menuju ke lokasi, mereka menemukan persenjataan yang belum meledak".

Organisasi non pemerintah Humanity and Inclusion mengatakan pada hari Rabu bahwa dari sekitar satu juta amunisi yang telah mendarat atau ditanam di seluruh Suriah sejak saat itu, para ahli memperkirakan bahwa 100.000 hingga 300.000 tidak pernah meledak.

Ini adalah "bencana besar", kata direktur program Suriah HI, Danila Zizi, yang mencatat "lebih dari 15 juta orang (berada) dalam risiko" dari perkiraan populasi negara itu yang berjumlah sekitar 23 juta.

Ketika ratusan ribu warga Suriah kembali ke rumah mereka setelah pemberontak yang dipimpin Islamis menggulingkan penguasa lama Bashar al Assad pada bulan Desember, "tindakan mendesak diperlukan untuk mengurangi risiko kecelakaan", kata HI. (AFP)

Editor : Sabar Subekti