Tundukkan Ganda Jepang, Della dan Rosyita Tidak Takabur
MULHEIM, SATUHARAPAN.COM – Andalan ganda putri bulutangkis Indonesia Della Destiara Harris yang berpasangan dengan Rosyita Eka Putri tidak cepat berpuas diri. Mereka tidak takabur dan mengakui perjalanan masih panjang menjadi juara walau berhasil menundukkan unggulan satu asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Della/Rosyita menang usai berlaga selama satu jam penuh, dengan skor 21-19, 9-21 dan 21-17 pada di babak dua Yonex German Open 2015, Kamis (26/2) WIB yang berlangsung di RWE Arena Sports, Mulheim, Jerman.
"Hasil hari ini menggembirakan, tapi kita nggak mau lengah. Tetap mau lanjut fokus untuk besok dulu. Perjalanan kami di sini masih panjang," kata Della.
Unggul dengan skor ketat di set pertama, Della/Rosyita belum berhasil menggenapkan kemenangannya dalam dua game langsung. Mereka justru tertinggal jauh dari Misaki/Ayaka, pasangan peringkat satu dunia, dengan skor 9-21.
"Sewaktu set pertama kita punya strategi mencoba mengikuti pola mereka dulu, begitu ada celah langsung kita serang. Tapi di set kedua mereka merubah permainan jadinya kami bingung. Pas mau mengejar sudah terlalu jauh. Jadi kita balikin lagi posisi pas di set ketiga," kata Della.
"Mereka jelas lebih berpengalaman. Pemain Jepang kan terkenal kuat, nggak bisa asal smash. Kita harus sabar, satu-satu dan berani capek menghadapi mereka," kata Rosyita mengomentari keunggulan lawan.
Di perempat final, Della/Rosyita akan berhadapan dengan pasangan Thailand, Jongkonphan Kittiharakul/Rawinda Prajongjai.
“Insya Allah yakin menang (menghadapi pasangan Thailand), yang harus dievaluasi masalah fokus yang harus dipertahanin, karena di lapangan kadang suka hilang tiba-tiba," kata Della lagi.
Ganda Campuran Tumbang
Sementara itu pada nomor ganda campuran, Edi Subaktiar dan Gloria Emanuelle Widjaja belum berhasil menaklukkan pasangan Hong Kong, Chan Alan Yun Lung/Tse Ying Suet karena Edi/Gloria kalah rubber set dengan skor 15-21, 21-13 dan 14-21.
"Dari pertandingan di Austria sebenarnya kami merasa agak ragu-ragu di lapangan, kaya yang nggak yakin sama diri sendiri. Hanya untungnya di Austria mungkin lawannya masih di bawah kita levelnya," kata Edi mengungkapkan kendalanya di lapangan.
"Di babak pertama German Open ini kami lawan pemain Rusia, kami menang rubber set padahal di Austria Open kemarin kami bisa menang straight game. Kami merasa mainnya kaya nggak seratus persen yakin, mainnya ragu-ragu," Edi menambahkan.
Bermain hingga hampir satu jam lamanya, Edi/Gloria seperti tak mampu mengembangkan permainan di set pertama. Beruntung di set kedua Edi/Gloria berhasil menyamakan kedudukan usai menang 21-13. Namun sayang di set ketiga, penampilan Edi/Gloria kembali tertekan karena faktor non-teknis.
"Set kedua sebenarnya kami sudah dapet pola permainan yang enak. Hanya pas di game ketiga kami merasa wasit nggak adil. Servis Gloria dua kali di fault, padahal Gloria tidak melakukan servis yang berbahaya. Sementara lawan beberapa kali nyolong, nggak dapet peringatan apa-apa dari wasit," kata Edi mengeluhkan keputusan wasit.
“Ke depannya kami harus mengontrol emosi, menjaga stamina, dan menjaga hawa pertandingan. Jangan mudah terpengaruh sama keputusan wasit yang mungkin merugikan kami," kata Gloria.
Di pertandingan ganda campuran lainnya, "perang saudara" antara Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti dan Fran Kurniawan/Komala Dewi akhirnya berhasil dimenangkan Ronald/Melati. Keduanya menang straight set 21-12 dan 21-18.
Ronald/Melati pun berhasil melaju ke perempat final dan sudah ditunggu oleh unggulan satu asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. (badmintonindonesia.org/tournamentsoftware.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...