Tunggu Keputusan Fed, Pasar Saham Eropa Turun
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Pasar saham utama Eropa berakhir turun pada hari Selasa (27/10), karena investor berhati-hati menunggu pertemuan Federal Reserve AS untuk petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga di perekonomian terbesar dunia itu.
Pertemuan dua hari bank sentral AS, yang akan berakhir pada Rabu, muncul di tengah tanda-tanda lebih besar bahwa ekonomi global sedang lesu.
"Saham-saham Inggris dan Eropa melemah pada Selasa, memangkas sedikit lebih banyak keuntungan besar yang diraih minggu lalu," ujar analis CMC Markets, Jasper Lawler.
"Penghindaran risiko masih bertahan kuat sebelum keputusan suku bunga dari Federal Reserve pada Rabu."
Indeks acuan FTSE 100 London merosot 0,81 persen menjadi mengakhiri hari di 6.365,27, setelah berita tentang pelambatan kuartal ketiga untuk ekonomi Inggris.
Di zona euro, indeks CAC 40 Paris jatuh 1,02 persen menjadi ditutup pada 4.847,07 poin dan indeks DAX 30 Frankfurt menyerah 1,01 persen dibandingkan dengan penutupan Senin menjadi berakhir pada 10.692,19 poin.
Pedagang berharap untuk panduan lebih lanjut tentang jadwal Fed untuk menaikkan suku bunganya, dengan spekulasi meningkat bahwa bank akan menunda setiap langkah sampai tahun berikutnya karena gejolak baru di pasar global dan pelemahan di Tiongkok.
The Fed diperkirakan akan menunda lagi menaikkan biaya pinjaman dan mempertahankan suku bunganya mendekati nol, yang telah berdiri sejak Desember 2008 untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Saham-saham AS lebih rendah pada Selasa, karena data menunjukkan penurunan lagi dalam pesanan barang tahan lama dan laporan laba bervariasi menggarisbawahi kekhawatiran tentang penurunan pendapatan pada banyak perusahaan.
Sekitar tengah hari di New York, Dow Jones Industrial Average telah turun 0,33 persen menjadi 17.565,53.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 0,34 persen menjadi 2.064,05, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq tergelincir 0,15 persen menjadi 5.027,27.
Pesanan barang tahan lama AS turun untuk bulan kedua berturut-turut pada September, 1,2 persen, menyoroti kelesuan terus-menerus dalam sektor manufaktur.
Anggota Dow, DuPont dan Pfizer serta raksasa pengiriman UPS berada di antara perusahaan yang melaporkan penjualan lebih rendah, sebuah tren yang analis katakan juga merupakan indikasi pertumbuhan lambat. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...