Tunisia: Aktivis Lingkungan Protes Impor Limbah dari Italia
Menteri Lingkungan dipecat bersama 25 pejabat lain dalam kaitan skandal impor limbah itu.
TUNIS, SATUHARAPAN.COM-Puluhan aktivis Tunisia gelar protes di kota pelabuhan Sousse pada hari Minggu (28/3) untuk menuntut pengembalian hampir 300 kontainer sampah rumah tangga yang diimpor secara ilegal dari Italia.
Petugas bea cukai Tunisia musim panas lalu menyita 282 kontainer yang telah dikirim dari Italia dengan kedok sampah plastik untuk daur ulang industri. Tetapi kontainer tersebut ternyata mengandung limbah rumah tangga, yang dilarang untuk diimpor berdasarkan hukum Tunisia.
Roma pekan lalu telah memerintahkan perusahaan Italia yang menjual sampah itu untuk mengambil kargo, tetapi tenggat waktu berlalu dan perusahaan tidak melakukannya, kata pejabat pengadilan, Jabbeur Ghnimi, pada hari Kamis (25/3).
Pada hari Minggu, para pegiat berkumpul di pelabuhan untuk menuntut sampah dipulangkan. “Tidak ada keadilan sosial tanpa keadilan lingkungan,” teriak beberapa orang.
Persekongkolan itu "merupakan kejahatan terhadap rakyat Tunisia," kata Majdi Ben Ghazala, seorang anggota dewan kota Sousse. “Kami menuntut agar pihak berwenang (Tunisia) menunjukkan lebih banyak tekad” untuk membuang sampah.
Seorang aktivis pemrotes, Hamdi Bin Saleh, mengatakan demonstrasi lebih lanjut direncanakan pada hari Kamis di depan kedutaan besar Italia di Tunis untuk menuntut sampah dikembalikan.
Skandal tersebut memicu pemecatan dan penangkapan Menteri Lingkungan Tunisia, Mustapha Aroui, bersama dengan 25 orang lainnya. Beberapa dari mereka juga dalam tahanan, dan menghadapi tuntutan. Mereka juga termasuk manajer perusahaan impor Tunisia, kata pejabat pengadilan Ghnimi.
Tunisia menuduh perusahaan Italia, Sviluppo Risorse Ambientali Srl, gagal memenuhi tenggat waktu untuk memindahkan kontainer. Kasus ini menyoroti perdagangan global limbah ketika negara-negara kaya membuang sampah mereka ke negara-negara miskin yang, seperti Tunisia, sering kali tidak siap untuk menghadapinya.
Interpol memperingatkan pada Agustus tahun lalu bahwa organisasi kriminal telah mengambil untung dari lonjakan "luar biasa" dalam pengiriman limbah ilegal, terutama ke Asia, tetapi juga bagian lain dunia. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...