Tunjangan Hari Tua Tak Hanya Bagi Olimpian, Paralimpian Juga Dapat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tunjangan hari tua bagi olahragawan yang diwacanakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak hanya diperuntukkan bagi atlet Indonesia peraih medali di Olimpiade, namun juga untuk atlet difabel yang akan berlaga di Paralimpiade, salah satu contohnya adalah atlet tenis meja nomor difabel dan umum, David Jacobs dari Provinsi DKI Jakarta.
“Perhatian khusus (dari Kemenpora ke paralimpian, Red) memang ada, dan pasti ada reward dari kami (Kemenpora, Red). Harapan kita memang akan ada reward dari kita, pertimbangannya mungkin dia (David Jacobs, Red) sebagai sosok difabel dia terbiasa berlaga di dua nomor (nomor tenis meja umum dan difabel, Red),” kata Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Djoko Pekik Irianto kepada satuharapan.com, hari Selasa (10/11) setelah mengikuti upacara Peringatan Hari Pahlawan di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jl .Gerbang Pemuda Senayan, Jakarta, hari Selasa (10/11).
Djoko menyebut saat ini Kemenpora masih mematangkan regulasi pemberian tunjangan bagi atlet peraih medali olimpian (Olimpiade) dan paralimpian (Paralimpiade).
“Tunjangan itu kita berikan sepanjang yang bersangkutan (atlet, Red) masih menjadi atlet yang aktif (aktif berlaga di sebuah kejuaraan, Red),” kata Djoko.
Djoko mengatakan bahwa tunjangan tersebut akan dimaksimalkan bagi kesejahteraan atlet, dan dia berharap tunjangan dapat dimanfaatkan untuk sesuatu yang positif.
“Nah sekarang ini kan masyarakat yang tahu kan hanya tunjangan pensiun itu kan baru untuk pegawai negeri, sekarang kita harus lihat juga dan garap regulasinya, harapan kita tidak terbatas pada atlet pada umumnya, tapi atlet difabel pun akan kita anggap sebagai sosok yang berhak menerima itu,” dia menambahkan.
Beberapa waktu lalu, David Jacobs mengapresiasi kebijakan wacana pemberian tunjangan hari tua bagi olimpian dan paralimpian yang diberikan pemerintah melalui Kemenpora.
“Saya rasa bagus karena dengan adanya tunjangan itu kan paling nggak mereka akan dapat lebih menunjukkan greget dan prestasi,” kata David kepada satuharapan.com, hari Kamis (8/10) di Gedung Tenis Meja Komite Olahraga Nasional (KONI) Provinsi DKI Jakarta, Jl. Tanah Abang I, Jakarta Pusat.
David melihat niatan tersebut menjadikan kehidupan atlet yang masih aktif maupun sudah tidak aktif dapat menjadi lebih baik karena berprestasi di tingkat dunia seperti olimpiade bukan perkara yang mudah.
“Sementara untuk atlet yang masih aktif juga termotivasi untuk terus bertanding sampai ke ajang tertinggi (Olimpiade atau Paralimpiade, Red),” kata dia.
Pada 2012, David menyumbang medali perunggu bagi Indonesia di Paralimpiade yang berlangsung di London.
Bermain di Excel North Arena, London, hari Minggu (2/9/2012) David sukses menaklukkan atlet Paralimpiade Spanyol, Jose Manuel Ruis Reyes dengan keunggulan 3-1.
David pernah menyumbang medali emas bagi Indonesia di Asian Para Games 2014, kala itu dia meraih medali tersebut dengan atlet tenis meja lainnya, Agus Sutanto.
Pemberian Tunjangan Hari Tua Atlet
Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahwari mewacanakan pada tahun 2016 untuk memberikan dana pensiun bulanan seumur hidup kepada atlet yang telah mengharumkan nama bangsa.
"Dana pensiun bagi atlet tersebut dari seluruh cabang olahraga, khususnya cabang olahraga yang menang atau meraih medali di ajang olimpiade," kata Imam seperti diberitakan Antara beberapa waktu lalu.
Menurut dia, sebenarnya tahun ini sudah diwacanakan, namun Menteri Keuangan RI tidak menyetujui kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut, sehingga dana tunjangan pensiun dianggarkan mulai 2016.
Baca Juga
Tunjangan Hari Tua Atlet Sudah Ada Sejak Era Presiden SBY
Dua Atlet Tenis Meja Indonesia Rebut Emas
Di Kejurnas NPC Kontingen DKI Jakarta Menempa Atlet Baru
Media Diharap Mengawal RUU Disabilitas
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...