Turing: Pahlawan Tak (Terlalu) Dikenal
Pahlawan sejati tidak pernah butuh pengakuan, juga penghargaan, apalagi tanda jasa.
SATUHARAPAN.COM – Alan Turing. Nama itu mungkin tidak begitu akrab di telinga kita dibanding nama Bill Gates. Padahal keduanya sama-sama mengembangkan komputer. Alan Turing, merupakan perintis komputer digital, sedangkan Bill Gates mengembangkan apa yang telah diciptakan Turing.
Saya baru mengetahui Alan Turing, setelah melihat film The Imitation Game yang diinspirasi dari kisah nyata riwayat hidup Alan Turing. Film itu menceritakan sosok Alan Turing, yang ketika pecah Perang Dunia II menjadi pahlawan karena berhasil membantu Sekutu mengalahkan Jerman. Dalam Perang Dunia II, ia bekerja di kantor pusat, Bletchley Park, sebagai pemimpin agen rahasia dalam memecahkan Enigma.
Enigma adalah mesin pesan yang digunakan Jerman untuk mengirim dan menerima perintah penyerangan dari Hitler. Enigma memiliki banyak kode rahasia, yang setiap hari diubah oleh tentara Jerman. Untuk mengatasinya, Sekutu memekerjakan banyak penerjemah manual untuk memecahkan Enigma. Namun, mereka selalu terlambat menyediakan data militer bagi Sekutu, yang menyebabkan Sekutu kalah di banyak pertempuran.
Hadirnya ide untuk membuat alat pemecah kode Enigma awalnya diragukan banyak pihak karena dana yang cukup besar dan lamanya proses pembuatannya. Di lain sisi tentara Sekutu banyak yang gugur. Jadi, dengan menunggu alat dari Turing, hanya akan menambah derita panjang Sekutu. Dan anggapan memecahkan kode Enigma secara manual lebih masuk akan dibandingkan ide gila dari Turing. Meski demikian, Turing menjawab keraguan itu. Dengan alatnya, ia berhasil membantu Sekutu memenangi Perang Dunia II.
Kemenangan Sekutu merupakan kerja keras Turing dan beberapa rekannya. Karena Turing bekerja dibawah Agen Rahasia Sekutu, namanya pun tidak terlalu dimublikasikan Sekutu. Tidak pernah ada yang tahu, dialah orang yang berjasa, membantu sekutu mengalahkan Jerman. Turing pun juga harus menjalani hukuman karena penyimpangan seksualnya. Namun begitu, Turing tetaplah tokoh utama.
Dari kisah Alan Turing, kita dapat mengambil pelajaran berharga. Pahlawan tidak selalu harus tampil di depan. Pahlawan adalah orang yang memberikan manfaat bagi orang lain.
Lagi pula, Tuhan tidak pernah tidur. Dia tahu siapa sesungguhnya pahlawan bagi yang lainnya. Pahlawan sejati tidak pernah butuh pengakuan, juga penghargaan, apalagi tanda jasa.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...