Turki Ajak Kerja Sama Perangi Teror
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, hari Rabu menyerukan untuk "berperang bersama" melawan kelompok teror, setelah tiga serangan bom bunuh diri melanda bandar udara Ataturk di Istanbul, Turki. Informasi terbaru menyebutkan korban tewas sedikitnya 36 orang.
"Jika negara-negara, semua manusia, gagal dalam bergabung dan mengobarkan perjuangan bersama melawan organisasi teroris, semua kemungkinan yang kita takutkan dalam pikiran akan menjadi kenyataan satu per satu," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
Menurut kantor berita Turki, Dogan, di antara korban tewas serangan teror itu ada enam warga negara asing. Mereka empat warga Arab Saudi, satu dari Ukraina dan satu dari Iran.
Jihadis Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) diduga sebagai pelaku serangan teror itu. Pelaku diduga jihadis dari Irak.
Tubuh tiga pelaku tiga pembom bunuh diri itu juga tengan diotopsi untuk pemeriksaan. Selain 36 orang tewas, disebutkan 147 orang lainnya luka-luka dalam serangan itu.
Membatalkan Penerbangan
Sementara itu, Turkish Airlines menyatakan membatalkan penerbangan hingga pukul 08:00 hari Rabu (28/6) waktu setempat. Maskapai penerbangan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, setelah ledakan bom yang diduga dilakukan oleh jihadis kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) di bandar udara Istanbul.
Dijelaskan juga bahwa setiap pemesanan tiket pada penerbangan menuju atau dari bandar udara Ataturk, Istanbul antara tanggal 28 Juni dan 5 Juli 2016 akan diubah atau dikembalikan tanpa biaya apapun.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...