Turki Akan Pulangkan Satu Juta Pengungsi Suriah
ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada hari Selasa (3/5) mengatakan Ankara akan memulangkan satu juta pengungsi Suriah ke negara mereka dengan membangun perumahan dan infrastruktur lokal di sana.
Turki saat ini menjadi rumah bagi lebih dari 3,6 juta pengungsi Suriah, tetangga selatan Turki, yang melarikan diri setelah perang saudara pecah pada tahun 2011.
Erdogan menghadapi kemarahan publik yang meningkat atas kehadiran para pengungsi dan waspada terhadap masalah yang mendominasi pemilihan presiden dan parlemen tahun depan.
“Kami sedang mempersiapkan sebuah proyek untuk mengembalikan satu juta saudara dan saudari Suriah kami ke negara asal mereka,” kata Erdogan dalam sebuah pidato video.
Dia mengatakan pemerintahnya akan bekerja dengan organisasi masyarakat sipil internasional dan lokal untuk mencapai tujuan tersebut.
Video itu disiarkan ke ratusan orang di Idlib, Suriah barat laut, selama upacara penyerahan kunci rumah yang telah dibangun Turki untuk pengungsi Suriah, kata seorang koresponden AFP.
Erdogan mengatakan sekitar 500.000 warga Suriah telah kembali ke "zona aman" di perbatasan Turki-Suriah sejak tahun 2016.
Turki berencana untuk mendorong lebih banyak orang untuk kembali dengan membangun lebih banyak rumah bagi mereka yang kembali di dalam wilayah Suriah.
“Kami akan melaksanakan proyek ini dengan 13 kelompok lokal di wilayah tersebut, terutama di Azaz, al-Bab, Tal Abyad dan Ras-al Ayn dan itu cukup komprehensif,” kata Erdogan.
Di bawah proyek tersebut, Turki juga akan membantu membangun sekolah dan rumah sakit untuk melayani mereka yang kembali, dan membantu infrastruktur yang dibutuhkan untuk ekonomi lokal, “dari pertanian hingga industri.”
Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, pada hari Selasa mengunjungi kamp Kammouneh di wilayah Sarmada, barat laut Suriah, untuk upacara tersebut.
Berbicara kepada orang banyak yang mengibarkan bendera Turki, Soylu mengatakan Turki akan terus mendukung warga Suriah dan setidaknya 100.000 rumah akan siap pada akhir tahun 2022 di wilayah tersebut.
Turki telah menyambut hampir lima juta pengungsi secara total termasuk warga Suriah dan Afghanistan, tetapi kehadiran mereka telah menyebabkan ketegangan dengan penduduk setempat, terutama karena negara itu mengalami krisis ekonomi musim panas lalu.
Asosiasi masyarakat sipil dan kelompok bantuan khawatir pengungsi akan digunakan sebagai kambing hitam untuk masalah negara dalam kampanye pemilihan 2023 ketika Erdogan menghadapi rakyat yang marah.
Beberapa partai oposisi secara teratur menyerukan kembalinya pengungsi Suriah ke negara asal mereka.
Pejabat Turki pada pertengahan April melarang pengungsi Suriah untuk sementara mengunjungi Suriah untuk melihat keluarga mereka untuk liburan Idul Fitri pada awal Mei, yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.
Mitra aliansi nasionalis junior Erdogan, MHP, mengatakan setiap pengungsi yang kembali ke Suriah untuk liburan tidak boleh diizinkan memasuki Turki lagi. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...