Turki dan Israel Capai Kesepakatan Pemulihan Hubungan
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Israel dan Turki, hari Minggu (26/6), mencapai kesepakatan yang ditujukan untuk mengakhiri keretakan hubungan selama enam tahun akibat aksi pembunuhan angkatan laut Israel terhadap 10 aktivis Turki pro-Palestina yang mencoba menyeberang ke Jalur Gaza yang diblokade pada tahun 2010.
Kesepakatan itu sudah diselesaikan tetapi rinciannya tidak akan secara resmi diumumkan hingga hari Senin (27/6).
Negosiasi dilaporkan telah digelar di Roma, tempat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar perundingan dengan Menteri Luar Negeri AS pada hari Minggu (26/6).
Perdana Menteri Israel Benjanmin Netanyahu (kiri) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Juni 27 Juni 2016 di Villa Taverna, kediaman duta besar AS di Roma. Netanyahu memastikan bahwa Israel sepakat untuk mencairkan hubungan dengan Turki.
Kesepakatan itu diperkirakan akan disampaikan ke hadapan kabinet keamanan Israel untuk disetujui pada Rabu (29/6).
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim diperkirakan akan mendiskusikan kesepakatan rekonsiliasi Israel pada pukul 13.00 (waktu setempat) di Ankara pada Senin, ungkap pejabat Turki.
Pejabat Turki itu mengonfirmasi bahwa “perdana menteri akan mendiskusikan materi terkait kesepakatan Turki-Israel dalam konferensi pers besok.”
Kesepakatan tersebut yang telah lama dinanti itu berhasil dicapai enam tahun setelah insiden penyerbuan Israel terhadap armada kapal bantuan yang akan menuju Jalur Gaza. Insiden itu menewaskan 10 aktivis Turki. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...