Turki Izinkan AS Gunakan Pangkalan Militernya Serang ISIS
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Setelah berbulan-bulan sempat menolak, akhirnya pemerintah Turki mengizinkan AS menggunakan pangkalan militernya di Incirlik. Pangkalan itu akan digunakan oleh dua pesawat tak berawak Negara Paman Sam melawan kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Sebagaimana dilaporkan oleh todayszaman.com, para pejabat AS kini tengah berada di Ankara untuk membahas kerjasama AS-Turki untuk menaklukkan ISIS. Jenderal John Allen, utusan khusus presiden AS untuk koalisi global melawan ISIS dan Wakil Menteri Pertahanan, Christine Wormuth, bersama dengan delegasi besar dari Pentagon, bertemu dengan rekan-rekan Turki mereka, termasuk dengan Wakil Menteri Luar Negeri Turki, Feridun SinirlioÄlu.
Pada hari Selasa lalu (7/7) delegasi Turki dan AS mengadakan pertemuan selama delapan jam dan melanjutkan diskusi pada hari Rabu dan Kamis.
Pertemuan itu yang bertujuan membicarakan usaha bersama sebagai bagian dari koalisi yang luas untuk menghancurkan ISIS disebut berjalan "konstruktif," sebagaimana termaktub dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar AS di Ankara, Rabu (8/7).
Ankara akan membiarkan drone bersenjata AS ditempatkan di Pangkalan Udara Incirlik yang akan digunakan melawan ISIS, sebagaimana dilaporkan oleh harian Cumhuriyet pada Kamis. Kepada saluran A Haber TV pada akhir Juni, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berbicara tentang kehadiran pesawat bersenjata tak berawak AS di pangkalan udara Incirlik. Ia menambahkan bahwa drone digunakan untuk mengumpulkan data intelijen.
Menurut Cumhuriyet, AS juga meminta akses ke pangkalan militer di Diyarbakır dan Batman untuk tujuan logistik selama pertemuan antara delegasi Turki dan AS.
Turki dan Amerika Serikat sudah sangat dekat menyepakati penggunaan pangkalan militer Incirlik, tetapi Ankara ingin AS mendukung oposisi Suriah, terutama di sekitar Aleppo, sebagai prasyarat, Cumhuriyet melaporkan.
Kunjungan Allen ke Turki dilakukan di tengah diskusi di Turki tentang kemungkinan serangan militer Turki ke Suriah untuk mencegah kemajuan Kurdi di utara Suriah. Pasukan Partai Uni Demokratik (PYD) Suriah yang pro Kurdi telah berhasil melawan militan ISIS di Tel Abyard di utara.
Para pejabat Turki juga mengatakan kepada rekan-rekan AS mereka bahwa program pelatihan dan perlengkapan harus mencakup upaya memerangi rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menurut Cumhuriyet. Jika AS tidak memasukkan penggulingan Assad dalam program, maka anggota oposisi Suriah tidak benar-benar ingin menjadi bagian dari pelatihan, kata Ankara.
Sementara itu para pejabat AS menegaskan bahwa menghilangkan ISIS adalah prioritas mereka, dan menambahkan bahwa PYD sangat efektif dalam memerangi ISIL.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...