Turki Kecam Uni Eropa Tentang Mesir
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Urusan Uni Eropa Turki, Egemen Bagis, mengkritik sikap Uni Eropa terhadap kudeta militer di Mesir. Pernyataan ini disampaikan Egemen Bagis, Senin (8/7). Bagis meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan pada insiden di Mesir, di mana militer menggulingkan Mohammed Morsi.
Bagis menekankan bahwa pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, atas insiden di Mesir tidak memuaskan. Bagis mengatakan bahwa pernyataan Ban Ki-Moon haruslah lebih jelas, lebih konsisten, lebih meyakinkan dan lebih sungguh-sungguh.
Bagis dan Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu, membuat panggilan telepon terpisah dengan sejumlah politisi asing, termasuk Menteri Uni Eropa Lithuania, Linas Linkevicius, Menteri Luar Negeri Swedia, Carl Bildt, Ketua Parlemen Eropa (EP), Martin Schulz, Komisaris Uni Eropa, Stefan Fule, Menteri Pertahanan Yunani, Dimitris Avramopoulos, dan menteri dari Qatar, Prancis, Norwegia, Swedia, Maroko, Brasil. Bagis mencari dukungan internasional terhadap protespenggulingan militer Mesir.
Mayoritas masyarakat internasional, termasuk Uni Eropa, menyerukan agar Mesir cepat kembali ke demokrasi, setelah penggulingan Morsi, tetapi menolak untuk menyebut peristiwa di negara itu sebagai kudeta militer. Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Mesir selama demonstrasi di ibukota Mesir, Kairo.
"Serangan itu tidak hanya melanggar kebebasan berekspresi dan kebebasan demonstrasi damai, tetapi juga provokasi kekerasan," kata Menteri Luar Negeri, Ahmed Davotoglu.
Editor : Sabar Subekti
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...