Turki Keluarkan Surat Penangkapan 42 Jurnalis
TURKI, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Turki telah mengeluarkan surat penangkapan 42 jurnalis sebagai bagian dari penyelidikan kudeta gagal 15 Juli lalu, menurut laporan Alarabiya, pada hari Senin (25/7).
Di antara nama-nama wartawan yang tercantum dalam surat perintah, ada nama wartawan terkenal, Nazli llicak, yang dipecat dari surat kabar harian pro-pemerintah Sabah pada tahun 2013 karena mengkritik menteri yang tersandung skandal korupsi.
Sejauh ini belum ada wartawan yang ditangkap.
Hoax
Sementara itu, pihak kejaksaan Turki sedang menyelidiki orang-orang yang telah diduga terlibat lewat media sosial yang mengatakan upaya kudeta 15 Juli lalu adalah hoax atau tipuan yang dilakukan oleh pemerintah.
Menteri kehakiman negara itu mengatakan, pada hari Minggu (24/7), seperti yang dikatakan beberapa kritikus bahwa pembatasan berekspresi semakin meningkat menyusul upaya kudeta gagal dilakukan oleh beberapa pasukan militer.
Turki juga mengatakan pihaknya berencana mempekerjakan lebih dari 20.000 guru untuk menggantikan mereka yang telah dipecat dalam pembersihan komplotan kudeta di sekolah dan lembaga lainnya.
Menteri Pendidikan Ismet Yilmaz mengatakan guru baru akan menggantikan guru di sekolah negeri maupun swasta yang diduga memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen, seorang ulama Turki yang berdomisili di Amerika Serikat.
Dalam langkah-langkah pemberantasan lainnya, Turki telah membubarkan pengawal presiden setelah sebelumnya ditahan. Sedikitnya lebih dari 300 anggota unit diduga bersekongkol untuk menentang Presiden Recep Tayyip Erdogan. Muhammet Sait Gulen, keponakan ulama yang tinggal di Pennsylvania juga ikut diringkus oleh pihak berwajib.
“Bukti Nyata” Tindak Kekerasan
Kelompok hak asasi manusia (HAM), Amnesty International, pada hari Minggu (24/7), mengatakan mempunyai “bukti kuat” tentang kekerasan dan penyiksaan kepada orang-orang yang ditahan sejak kudeta Turki 15 Juli.
Kelompok yang berbasis di London itu mengatakan beberapa dari mereka yang ditahan menjadi “sasaran pemukulan dan penyiksaan, termasuk pemerkosaan di tempat tahanan resmi negara maupun yang tidak.”
Sejauh ini lebih dari 13.000 orang, termasuk 9.000 tentara, 2.100 hakim dan jaksa, serta 1.485 polisi telah ditahan, menurut presiden.
Pemerintah juga telah menutup dan menyita aset: 15 universitas, 934 sekolah, 109 asrama pelajar, 19 serikat, 35 lembaga kesehatan serta berbagai asosiasi dan yayasan lainnya yang dicurigai terkait dengan gerakan Gulen.
Turki ingin Amerika Serikat mengekstradisi Gulen. Presiden AS Barack Obama mengatakan ada proses hukum bagi ekstradisi dan telah mendorong Turki untuk menyajikan bukti. (alarabiya)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...