Turki Larang Penayangan Acara TV Kencan Buta
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Turki menyusun undang-undang yang akan melarang acara televisi tentang kencan yang mendorong gelombang protes dari seluruh spektrum politik.
Meskipun menuai popularitas dengan banyak pemirsa, reality show perjodohan yang tayang setiap hari hingga dua jam lebih itu telah menarik badai kritik di negara yang mayoritas muslim tersebut.
Salah satu acara yang paling banyak ditonton, "Marriage with Zhuhal Topal'la" dipandu oleh seorang aktris, tayang di Star TV, sedangkan acara tv populer lainnya adalah "Esra Erol Evleneceksen Gel".
Acara tersebut telah menimbulkan perasaan tidak senang dari penganut fundamentalis, feminis, dan intelektual dari kedua sayap, kanan dan kiri, spektrum politik Turki.
Mereka tidak senang dengan apa yang mereka lihat sebagai eksploitasi vulgar dari lembaga perkawinan. Dalam salah satu episode terbaru "Zhuhal Topal'a", seorang wanita muda menari sendirian untuk kemudian disoraki oleh pemuda di bangku penonton.
Lebih vulgar dibanding acara kencan di tv Inggris, seperti kencan buta "Blind Date" atau kencan makan malam "Dinner Date", meskipun tidak seekstrim acara tv menikah dengan orang yang baru dikenal "Married at First Sight", acara tersebut seperti acara tv di Amerika, misalnya, "Are You The One?" atau "The Dating Game".
Sejak 2015, badan pengawas tv dan radio di Turki, Supreme Board of Radio and Television (RTUK), telah menerima lebih dari 120.000 keluhan pemirsa tentang acara tersebut, dan sebuah petisi yang dibuat oleh feminis menarik hampir 70.000 tanda tangan.
Pekan lalu, wakil perdana menteri Turki Niman Kurtulumas menyatakan bahwa acara tersebut akan terancam tidak ditayangkan. Pemerintah Turki akan bergerak untuk membawa undang-undang melarang acara yang tayang pada siang hari itu karena, menurut dia, tidak cocok dengan adat atau tradisi Turki.
"Ada beberapa program aneh yang akan mengesampingkan nilai-nilai keluarga, mengambil kebangsawanan dan kesucian," kata Kurtulmus.
"Kami sedang mengerjakan ini, dan kami sudah berada di penghujung. Insya Allah, dalam waktu dekat, kami akan mengeluarkan keputusan darurat," tambah dia, demikian The Hollywood Reporter. (Antaranews)
Editor : Eben E. Siadari
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...