Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 09:36 WIB | Sabtu, 29 Maret 2025

Turki Menahan Pengacara Wali Kota Istanbul Yang Dipenjara

Orang-orang meneriakkan slogan-slogan saat mereka berunjuk rasa di luar Departemen Keamanan Vatan, tempat Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, diperkirakan akan dibawa setelah penangkapannya di Istanbul, Turki, pada Rabu, 19 Maret 2025. (Foto: AP)

ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang Turki menahan seorang pengacara untuk pesaing politik terbesar Presiden Tayyip Erdogan, Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang dipenjara, seorang anggota parlemen dari partai oposisi utama, CHP, mengatakan pada hari Jumat (28/3).

Imamoglu, seorang anggota CHP yang mengungguli Erdogan dalam beberapa pemilihan, dipenjara pada hari Minggu (23/3) sambil menunggu persidangan atas tuduhan korupsi, yang memicu protes anti pemerintah terbesar dalam satu dekade, yang pada gilirannya menyebabkan penangkapan massal di seluruh negeri.

Mehmet Pehlivan, seorang pengacara yang membela Imamoglu dalam penyelidikan terbaru, ditahan "atas alasan yang dibuat-buat", kata anggota parlemen CHP, Turan Taskin Ozer, dalam sebuah posting di X, tanpa memberikan rincian.

Imamoglu, yang telah diberhentikan sementara dari jabatannya karena kasus tersebut, menuntut pembebasan segera pengacaranya. "Seolah-olah kudeta terhadap demokrasi tidak cukup, mereka tidak tahan melihat korban kudeta ini membela diri," kata Imamoglu di X.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengatakan pada hari Kamis bahwa ia menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, kekhawatiran AS atas protes dan penahanan di Turki setelah penangkapan walikota Istanbul, Ekrem Imamoglu.

"Kami menonton laporan berita yang sama dengan yang dilihat orang lain tentang apa yang sedang terjadi," kata Rubio kepada wartawan di pesawat yang terbang kembali dari perjalanan ke Karibia. "Kami tentu saja khawatir tentang protes ini dan beberapa laporan," tambahnya.

Diplomat senior AS itu menambahkan bahwa Presiden Donald Trump selama masa jabatan pertamanya memiliki “hubungan kerja yang sangat baik” dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan dan bahwa Washington ingin memulai kembali hubungan tersebut dan bekerja sama dalam sejumlah isu. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home