Turki Menginginkan Mesin F-16 dari AS untuk Pesawat Tempur Buatannya
ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Turki telah meminta izin kepada Amerika Serikat untuk ikut memproduksi mesin GE Aerospace yang digunakan pada pesawat jet tempur F-16, dengan tujuan untuk digunakan pada pesawat tempur produksi dalam negerinya sendiri.
Anggota NATO tersebut berencana memproduksi mesin F110 GE di Turki untuk memastikan pasokan tahap awal TAI Kaan, sebuah pesawat tempur segala cuaca yang dijadwalkan melakukan penerbangan perdananya pada Januari 2024, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Pesawat generasi kelima ini sedang dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries dengan bantuan BAE Systems Plc Inggris.
Turki melihat pesawat Kaan menggunakan dua mesin F110 sampai negara tersebut mampu mengembangkan versinya sendiri, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah ini bersifat rahasia.
Pejabat AS di Ankara menolak berkomentar. Turki menolak berkomentar.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah menjadikan modernisasi angkatan udara Turki yang menua sebagai prioritas utama, terutama setelah negara tersebut dikeluarkan dari program pengadaan dan dukungan jet tempur F-35 canggih Lockheed Martin Corp. pada tahun 2019.
AS tidak melibatkan Turki dalam program tersebut. inisiatif ini karena akuisisi sistem pertahanan S-400 Rusia oleh Ankara, karena khawatir akan potensi kompromi terhadap kemampuan siluman jet tersebut.
“Turki menargetkan mesin pesawat domestiknya siap pada tahun 2028,” kata Menteri Pertahanan, Yasar Guler, baru-baru ini kepada wartawan.
Keanggotaan Swedia di NATO
Sementara itu, komite parlemen Turki pada hari Selasa (26/12) mengajukan persetujuan atas masuknya Swedia ke dalam NATO seperti yang diminta oleh Presiden AS, Joe Biden, sebuah syarat yang melekat pada penjualan 40 pesawat F-16 Block 70 baru dan 79 perlengkapan oleh Lockheed Martin.
Turki sudah terlambat untuk memensiunkan jet F-4-nya dan ingin meningkatkan armada F-16-nya sebagai tindakan sementara. Turki juga berupaya memperoleh jet Eurofighter.
Negara tersebut telah melakukan pembicaraan dengan Rolls-Royce Holdings Plc dari Inggris untuk ikut memproduksi mesin pesawat terbang dan meskipun diskusi tersebut berada pada tahap lanjutan, kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan mengenai komposisi konsorsium, kata sumber tersebut.
Rolls-Royce sudah memiliki usaha patungan dengan konglomerat industri Turki, Kale Group, di Turki, di mana mesin masa depan akan diproduksi jika kesepakatan tercapai.
Permintaan Turki untuk produksi bersama mesin F110 GE mengikuti kesepakatan yang dicapai pada bulan Juni antara TUSAS Engine Industries Inc., atau TEI, Turki, dan GE Aerospace. Perjanjian tersebut memperpanjang izin TEI untuk melakukan layanan Pemeliharaan Tingkat Depot F110 untuk beberapa negara yang mengoperasikan pesawat tempur F-16 dan F-15. TEI adalah salah satu produsen suku cadang mesin F110 terbesar. (Bloomberg)
Editor : Sabar Subekti
Hati-hati, Mencium Bayi dapat Berisiko Infeksi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang ketika lahir, seh...