Turki Rencanakan Operasi Darat di Suriah Selama 2 Tahun
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Turki merencanakan operasi darat ke Suriah selama lebih dari dua tahun sebelum melancarkannya pada pekan ini. Namun menurut pejabat setempat pada hari Kamis (25/8) mengatakan rencana itu terhenti oleh pihak militer dan berbagai pihak sengketa internasional.
Tank-tank dan ratusan pejuang oposisi Turki telah memasuki wilayah Suriah pada hari Rabu (24/8) untuk merebut kembali kota Jarabulus dari para ekstremis ISIS yang membuat milisi Kurdi terdesak. Operasi tersebut merupakan langkah signifikan Ankara sejak meletusnya perang sipil berdarah di Suriah selama lima tahun terakhir.
Jarabulus telah berada di bawah kekuasaan ISIS selama tiga tahun, dengan pemilihan waktu operasi tersebut memunculkan pertanyaan terhadap Ankara yang tidak melancarkan operasi tersebut lebih cepat. Namun, seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa pemerintah telah "merencanakan sebuah serangan darat selama lebih dari dua tahun" tetapi "tertunda" oleh beberapa faktor.
Pejabat itu mengatakan bahwa Washington mempertanyakan kelayakan rencana Turki untuk membebaskan Jarabulus, yang telah dibahas dengan para sekutu koalisi pada Juni tahun lalu.
"Alasan dasar mereka adalah jumlah pemberontak moderat tersebut tidak cukup untuk tugas membebaskan Jarabulus dan bagian lain dari Suriah utara."
Ankara telah diberikan daftar "pejuang moderat" oleh Gedung Putih pada bulan Maret dengan menurunkan 1.800 pejuang, namun yang dijanjikan hanya 600 pejuang karena dinilai akan efisien untuk melaksanakan operasi tersebut, kata pejabat setempat. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...