Turki Serang Penjara untuk ISIS
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Pihak berwenang yang dipimpin Kurdi Suriah menuduh Turki menembaki sebuah penjara yang menampung anggota Negara Islam (atau ISIS, ISIL, Daesh) yang berasal dari 60 negara lebih. Dan disebutkan bahwa hal itu adalah "upaya yang jelas" untuk membantu mereka melarikan diri.
Sejauh ini, tidak ada komentar langsung dari pihak Turki atas hal itu.
Penembakan pada hari Rabu (9/10) malam, seperti diberitakan media Arab Saudi, Al Arabiya, menargetkan bagian dari penjara Chirkin di kota Qamishli, kata pihak berwenang yang dipimpin Kurdi Suriah.
"Serangan terhadap penjara-penjara yang menampung para teroris ISIS ini akan menimbulkan bencana yang akibatnya pada dunia mungkin tidak dapat ditangani nanti," kata pernyataan itu.
Sebelumnya, Amerika Serikat mengumumkan bahwa anggota ISIS Inggris diyakini terlibat memenggal para sandera dan dikenal sebagai "The Beatles" telah dipindahkan dari pusat penahanan di Suriah dan berada dalam tahanan Amerika.
Komunitas internasional juga menyuarakan kekhawatiran bahwa anggota ISIS akan dibebaskan dari penjara selama operasi militer Turki yang sedang berlangsung melawan Suriah timur laut, yang dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi.
Serangan itu dimulai setelah Presiden AS, Donald Trump, menarik pasukan Amerika keluar dari Suriah timur laut. Trump sendiri dituduh oleh politisi AS telah meninggalkan SDF, yang para pejuangnya berperang bersama pasukan AS melawan ISIS.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer, memperingatkan kemungkinan gelombang baru pengungsi ke Eropa karena "operasi militer Turki di Suriah."
Editor : Sabar Subekti
Victor Wembanyama Buat Rekor Langka di NBA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Victor Wembanyama kembali mencuri perhatian dunia basket dengan mencatatk...