Turki Tahan 402 Orang Yang Sebarkan Informasi Palsu dan Provokatif di Medos
ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Turki menahan 402 orang dalam 42 hari terakhir karena tuduhan menyebarkan informsi "palsu dan provokatif" mengenai wabah virus corona di media sosial, kata para pejabat dalam pernyataan, hari Senin (27/4).
Kementerian Dalam Negeri Turki bahwa mengatakan para pejabat telah memeriksa lebih dari 6.000 akun media sosial, dan 402 tersangka adalah di antara total 855 pemegang akun yang dicari oleh pihak berwenang karena memposting hal yang dianggap "provokatif."
Seorang pejabat kementerian mengatakan para pengguna media sosial ditahan karena diduga berusaha "menyebabkan kepanikan" atas pandemi virus corona dengan memposting yang, antara lain, menuduh pemerintah tidak melakukan cukup banyak untuk mencegah wabah atau berbohong tentang jumlah korban kematian atau infeksi.
Memulangkan Warga
Sementara itu, Turki mengirim ambulans udara dan memulangkan warga negara Turki yang dites positif terkena virus corona di Swedia, tetapi diduga gagal menerima perawatan di sana.
Emrullah Gulusken, 47 tahun, dievakuasi dari rumahnya di Malmo pada hari Minggu (26/4) setelah putrinya, Leyla, memohon bantuan di media sosial. Dia mengatakan ayahnya dikirim kembali ke rumah meskipun kondisinya memburuk, kata kantor berita pemerintah, Anadolu.
Gulusken dan ketiga anaknya diterbangkan ke Ankara di mana mereka dirawat di rumah sakit. Pihak berwenang Swedia belum mengomentari kasus ini.
''Leyla yang terhormat, kami telah mendengar suara Anda... Ambulans udara kami berangkat pukul 6 pagi, kami akan datang ke Swedia,'' kata Menteri Kesehatan, Fahrettin Koca, di Tweetter pada hari Minggu pagi. “Rumah sakit kami, dokter kami siap menunggu ayahmu.''
Turki telah memulangkan sekitar 40.000 warga negara dari 75 negara sejak awal wabah pada bulan Maret, menurut angka Kementerian Luar Negeri.
Negara ini telah melaporkan total 2.805 kematian dan 110.130 orang terinfeksi yang dikonfirmasi. Ini menempati urutan ketujuh di dunia untuk jumlah infeksi yang dikonfirmasi, menurut Johns Hopkins University, tetapi para ahli percaya jumlah sebenarnya lebih tinggi daripada jumlah itu. Sementara itu, hampir 890.000 orang telah diuji di Turki. (AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...