Turki Tahan Pimpinan Serikat Burut, Langgar Aturan Pembatasan
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM-Polisi di Istanbul, Turki, menahan setidaknya 15 orang pada hari Jumat (1/5), termasuk para pemimpin serikat buruh yang mencoba menggelar pawai May Day yang menolak aturan penguncian virus corona dan larangan demonstrasi di sebuah lapangan bersejarah.
Konfederasi Serikat Pekerja Progresif Turki (DISK), mentweet bahwa ketuanya, Arzu Cerkezoglu, dan beberapa pemimpin serikat lainnya ditahan di dekat Taksim Square, di mana mereka ingin meletakkan karangan bunga anyelir.
Gambar-gambar di media menunjukkan polisi dan demonstran mengenakan masker dan menghadapi pengawal dalam kontak dekat dan tegang.
Kantor Gubernur Istanbul mengatakan bahwa para demonstran kemudian dibebaskan. Dan ditambahkan bahwa berbagai serikat pekerja telah meninggalkan karangan bunga di Lapangan Taksim seperti yang diizinkan oleh kantor gubernur tetapi bahwa DISK bersikeras untuk secara kolektif berbaris ke lapangan, yang melanggar aturan penguncian dan jarak sosial.
Lapangan Taksim memiliki nilai simbolis untuk gerakan buruh Turki. Pada tahun 1977, 34 orang terbunuh di sana selama acara May Day ketika terjadi tembakan ke arah kerumunan dari sebuah gedung di dekatnya.
Anggota parlemen oposisi kemudian diizinkan untuk membawa karangan bunga DISK yang rusak ke lapangan.
Penguncian di 31 Provinsi
Turki telah memberlakukan penguncian sebagian di 31 provinsi pada setiap akhir pekan dan pada hari libur nasional. Pengecualian berlaku, termasuk bagi banyak buruh yang terus bekerja di tengah pandemi.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negara itu harus melanjutkan produksi untuk memastikan "roda ekonomi terus berputar."
Larangan demonstrasi May Day di lapangan Taksim telah berlaku selama beberapa tahun, karena masalah keamanan. Polisi menutup semua jalan menuju Lapangan Taksim dengan barikade dan meningkatkan kehadiran keamanan pada hari Jumat.
Serikat pekerja mulai memperingati May Day pada hari Kamis (30/4) menjelang penguncian COVID-19 dan juga mendesak orang untuk merayakan dari balkon mereka pada hari Jumat malam dan berpartisipasi di media sosial.
Turki menempati urutan ketujuh dunia dalam jumlah kasus terinfeksi COVID-19 yang dikonfirmasi dengan 120.204 kasus, menurut Johns Hopkins University, meskipun para ahli percaya jumlah sebenarnya pandemi lebih tinggi. Korban tewas resmi negara itu mencapai 3.174 orang. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...