Turki Tangkap Anggota Parlemen Pro Kurdi
ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang Turki menangkap seorang anggota parlemen oposisi pro Kurdi yang menolak meninggalkan parlemen selama beberapa hari setelah kursinya dicabut, kata partainya.
Omer Faruk Gergerlioglu "dibawa dengan paksa pada hari Minggu (21/3) ketika dia masih memakai piyama dan sandal" oleh "hampir 100 petugas polisi," kata sayap kiri Partai Rakyat Demokratik (HDP) dalam sebuah pernyataan.
Parlemen pada hari Rabu memecat Gergerlioglu, seorang pembela hak asasi manusia yang vokal, dan kekebalan yang menyertainya dari penuntutan setelah pengadilan menegakkan hukuman kontroversial atas sebuah posting di media sosial.
Gergerlioglu dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara karena menyebarkan "propaganda teroris" secara online. Namun Gergerlioglu menolak tuduhan tersebut, dan pengusirannya dari parlemen dikritik oleh banyak kelompok HAM dan pemerintah Barat.
Dia bersembunyi di sebuah ruangan di parlemen sejak hari Rabu. Dan HDP men-tweet foto dia yang sedang digiring keluar ruangan, mengenakan kaus hitam.
"Anda dulu bisa melihat pemandangan seperti ini pada 1990-an. Sayangnya tidak ada yang berubah," kata Gergerlioglu tentang penangkapannya, menurut komentar yang dilansir partainya.
Pernyataannya mengacu pada satu dekade yang ditandai dengan maraknya konflik dengan Kurdi di Turki tenggara, ketika beberapa anggota parlemen pro Kurdi ditangkap.
HDP, partai terbesar ketiga di parlemen Turki, mengalami tindakan keras terus-menerus sejak 2016 dengan penangkapan beberapa anggota parlemen dan pemimpinnya, termasuk ketua bersama yang karismatik, Selahattin Demirtas.
Demirtas dua kali bersaing dengan petahana, Recep Tayyip Erdogan, dalam pemilihan presiden. Dia ditahan sejak 2016, meskipun ada seruan dari Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa yang menuntut pembebasannya.
Pembubaran HDP
Jaksa penuntut umum di Ankara pada hari Rabu menuntut pembubaran HDP, karena dugaan hubungannya dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
PKK telah melancarkan pemberontakan sejak 1984 yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Ankara dan sekutu Baratnya.
HDP juga menghadapi kekerasan politik di mana puluhan wali kota dari partai itu diberhentikan karena dugaan hubungan mereka dengan teror.
Kekuatan Barat secara universal mengecam upaya untuk membubarkan HDP. Pengadilan tertinggi negara itu akan memutuskan kasus ini dalam beberapa pekan mendatang. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...