Turki Tuduh UE Dorong Percobaan Kudeta
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Turki menuduh Uni Eropa (UE) "mendorong" para komplotan melakukan kudeta pada 15 Juli yang menimbulkan pertanyaan tentang hubungan masa depan Ankara dengan UE.
Sehari setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan simbolis ke Rusia, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepercayaan warga Turki terhadap UE "turun drastis" karena peristiwa kudeta tersebut, menganggap UE "gagal dalam ujian" pada malam peristiwa itu terjadi.
"Biar saya katakan secara terbuka, hal ini terjadi karena UE mengadopsi posisi yang menguntungkan (dan) mendorong kudeta itu," kata sang menteri kepada wartawan hari Rabu (10/8), saat diberi pengarahan televisi di ibu kota Ankara tanpa memberikan detail lebih lanjut.
Dia mengklaim dukungan untuk Uni Eropa -di mana Turki berusaha bergabung sejak tahun1960-an- telah turun sekitar 20 persen.
Hubungan antara Brussel dan Ankara kian rumit sejak Turki melancarkan tindakan keras, memenjarakan dan memberhentikan puluhan ribu anggota militer, peradilan dan pendidikan karena kudeta itu, yang mereka duga didalangi oleh ulama yang berbasis di Amerika Serikat, Fethullah Gulen.
UE mendesak Ankara untuk bertindak sesuai aturan hukum sedangkan mereka mengecam Erdogan karena memberlakukan kembali hukuman mati, yang dihapuskan pada 2004 sebagai kesepakatan dari reformasi Turki untuk bergabung UE. (AFP)
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...