Turnamen Grand Sumo Jepang Digelar Tanpa Penonton
OSAKA, SATUHARAPAN.COM-Turnamen olahraga gulat tradisional Jepang, Sumo, pada musim semi tahun ini di Osaka tetap berlangsung, namun tanpa penonton, karena kekhawatiran penyebaran virus corona baru di negara itu.
Stadion dalam suasana sepi, ketika turnamen Grand Sumo dibuka di Osaka pada hari Minggu (8/3), dan akan berlangsung selama dua pekan. Namun penggemar olah raga ini bisa mnyaksikan melalui siaran di televisi publik negara itu.
Ini adalah yang pertama kompetisi nasional di Edion Arena Osaka itu diselenggarakan secara tertutup sejak turnamen pertama pada tahun 1945, setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Pada 7 Maret, Asosiasi Sumo Jepang (JSA) melakukan ritual Shinto untuk berdoa demi keselamatan para pegulat, menurut laporan Asahi Shimbun. Dan JSA akan segera menghentikan kompetisi yang berlangsung 15 hari itu, jika ada ksus infeksi dikonfirmasi di antara para pegulat.
Asosiasi itu juga menetapkan pedoman yang mengamanatkan bahwa pegulat mana pun harus keluar jika mereka demam hingga 37,5 derajat atau lebih tinggi selama dua hari berturut-turut. Ini adalah standar yang lebih ketat daripada standar yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan.
Turnamen Sumo diadakan setiap dua bulan. Karena kesulitan menemukan tempat dan jadwal yang cocok, JSA mengatakan tidak mungkin menunda turnamen kedua di musim semi ini, menurut kantor berita Kyodo.
Jepang mencatat sekitar 900 kasus infeksi COVID-19, terbanyak di kapal pesiar yang berlabuh di Yokohama. Wabah telah menyebabkan banyak acara olahraga dibatalkan, termasuk pernadingan sepakbola profesional Jepang, J-League, yang menangguhkan semua pertandingannya sampai 15 Maret. Liga Top Jepang Rugby juga menunda 16 pertandingan, dan Nippon Professional Baseball mengadakan pertandingan tertutup.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...