UEA: 1.200 Pasien Pulih Total dengan Terapi Stem Cell
DUBAI, SATUHARAPAN.COM-Terapi sel punca untuk penyakit akibat virus corona di Uni Emirat Arab (UEA) membantu 1.200 pasien "pulih sepenuhnya" dari efek COVID-19, menurut Pusat Sel Punca Abu Dhabi (ADSCC), dilaparkan kantor berita negara, WAM, hari Kamis (25/6).
Pusat ini merawat lebih dari 2.000 pasien virus corona menggunakan pengobatan sel punca (stem cell), bermerek UAECell19, dan 1.200 pasien "sudah sepenuhnya pulih dari efek" virus COVID-19, kata laporan WAM.
“ADSCC mengumumkan hari ini bahwa mereka telah berhasil meningkatkan jumlah perawatan dari 73 dalam uji klinis awal. Peningkatan besar adalah sebagai hasil dari upaya besar oleh staf di pusat untuk merawat sebanyak mungkin orang mengikuti keputusan pemerintah UEA untuk menjadikannya tersedia secara gratis untuk semua pasien COVID-19 dengan risiko sedang hingga tinggi di negara tersebut."
Setelah percobaan, para peneliti di ADSCC menyimpulkan bahwa "UAECell19 mengurangi durasi rawat inap dari 22 hari menjadi hanya enam hari, jika dibandingkan dengan pasien yang telah menerima pengobatan standar."
“Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa pasien yang diobati dengan sel punca 3,1 kali lebih mungkin untuk pulih dalam waktu kurang dari tujuh hari dibandingkan mereka yang diobati dengan terapi standar, dan 67 persen dari pasien yang menerima pengobatan sel induk menerima manfaat pemulihan dengan pengobatan baru ini,” Menurut WAM.
UAE telah mengumumkan pengobatan sel punca baru pada 1 Mei. Pengobatan ini tidak menyembuhkan, tetapi membantu pasien mengatasi gejala virus corona. Perawatan ini membantu sel-sel paru meregenerasi dan mencegah sistem kekebalan tubuh dari pasien virus corona untuk bereaksi secara berlebihan.
Fatima Al-Kaabi, Kepala Hematologi dan Onkologi di Sheikh Khalifa Medical City dan Co-Principal Investigator dari program sel punca, menjelaskan cara kerja UAECell19. “Kami telah mengisolasi jenis sel punca primitif, yang disebut sel induk embrionik, yang menurut peneliti membawa potensi regeneratif. Mereka termasuk jenis sel yang mampu meregenerasi sel yang rusak untuk mengurangi peradangan paru akibat COVID-19, dan dengan demikian dapat membantu sel-sel ini untuk melakukan regenerasi sendiri,” katanya.
Peneliti Pusat Stem Cell Abu Dhabi mendapatkan hak kekayaan intelektual awal Juni untuk perawatan dengan sel punca.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...