UEA Kerja Sama iSpace Kirim Penjelajah di Bulan
DUBAI, SATUHARAPAN.COM-Perusahaan eksplorasi bulan, iSpace, akan mengangkut penjelajah Uni Emirat Arab ke bulan pada tahun 2022, kata perusahaan itu pada hari Rabu (14/4), ketika UEA mendorong ekspansi cepat dalam bisnis eksplorasi ruang angkasa untuk mendiversifikasi ekonominya.
UEA menggunakan program luar angkasa untuk mengembangkan kemampuan ilmiah dan teknologinya serta mengurangi ketergantungannya pada minyak.
Wahana antar planet milik UEA adalah yang pertama dari negara Teluk dan dunia Arab, memasuki orbit Mars pada bulan Februari. Sekarang itu mengirimkan data tentang atmosfer dan iklim Mars.
Penjelajah bulan yang diberi nama “Rashid” akan dirancang seluruhnya oleh UEA yang awalnya bermaksud mengirimnya ke luar angkasa pada tahun 2024.
Perusahaan Jepang iSpace, didirikan pada tahun 2010, bertujuan untuk menyediakan transportasi komersial ke bulan dengan misi yang lebih luas untuk pada akhirnya memasukkan bulan ke dalam perekonomian bumi.
Peluncuran tahun 2022 itu akan menjadi misi pertama iSpace dari jenis ini dan akan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX Elon Musk, yang akan diluncurkan dari Florida.
Pusat Luar Angkasa Mohammed Bin Rashid (MBRSC) di Dubai akan membangun penjelajah bulan “Rashid”. Itu akan tetap berada di bulan setelah pengumpulan data selesai, kata manajer Misi Bulan Emirates, Hamad Al-Marzooqi.
Roket SpaceX akan mengirimkan pendarat iSpace ke orbit bulan. Pendarat akan mendorongnya ke permukaan bulan dan penjelajah UEA kemudian akan muncul dari pendarat dan pergi untuk menjelajah, kata Pendiri dan CEO iSpace, Takeshi Hakamada.
Pendarat juga akan membawa baterai solid-state yang dirancang oleh perusahaan Jepang NGK Spark Plug untuk diuji di lingkungan bulan.
Misi bulan adalah bagian dari visi negara Teluk itu yang lebih luas untuk penyelesaian misi Mars. Berdasarkan perjanjian tersebut, iSpace mengatakan pihaknya juga akan menyediakan Emirates Lunar Mission dengan komunikasi kabel dan daya selama fase pelayaran dan komunikasi nirkabel di bulan.
UEA meluncurkan program Luar Angkasa Nasional pada 2017 untuk mengembangkan keahlian lokal. Hazza Al-Mansouri menjadi orang Emirat pertama di luar angkasa pada tahun 2019 ketika ia terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pekan ini UEA memilih perempuan Arab pertama yang dilatih sebagai astronot. (Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...