UEFA Selidiki Pemain Turki Hormat Militer
SATUHARAPAN.COM – Badan Sepakbola Eropa, UEFA, mengumumkan bahwa mereka membuka penyelidikan proses disipliner terhadap Turki terkait "potensi perilaku politik yang provokatif" dilakukan para pemain mereka setelah memberi hormat secara militer dalam dua pertandingan sepakbola terakhir mereka.
Dalam kualifikasi Piala Eropa (Euro 2020) melawan Albania pada hari Jumat dan Prancis pada hari Senin, para pemain Turki memberi hormat ala militer yang dipandang sebagai mendukung operasi militer Turki di Suriah, ketika mereka merayakan goal yang dibuat.
UEFA telah menunjuk 'Inspektur Etika dan Disiplin' untuk melakukan investigasi, menurut laporan AFP. Pada pertandingan hari Jumat di Istanbul, para pemain memberi hormat setelah Cenk Tosun mencetak satu-satunya gol melawan Albania di menit ke-90. Pada hari Senin di Paris, mereka mengulangi gerakan itu setelah Kaan Ayhan menyamakan kedudukan pada sembilan menit sebelum pertandingan berakhir.
Prancis dan Turki bermain imbang 1-1 di tengah ketegangan yang meningkat setelah Paris mengecam operasi militer Turki terhadap militan Kurdi di Suriah. Sebaliknya, pada hari Selasa (15/10), menteri olahraga Turki, Mehmet Muharrem Kasapoglu, menyatakan dukungan bagi para pemain yang memberi hormat cara tentara negara itu selama pertandingan mereka di Stade de France.
Kasapoglu mengatakan kontroversi itu tidak beralasan, dan menunjukkan fakta bahwa bintang Prancis Antoine Griezmann juga memberi hormat militer kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron pada bulan Juni.
Kasapoglu justru memperingatkan UEFA untuk "berhati-hati" dalam penyelidikannya terhadap penghormatan.
UEFA mengatakan akan "memeriksa" penghormatan alam militer terhadap Albania. Namun Turki, adalah hal yang umum bagi selebritas, termasuk pemain sepak bola, untuk menunjukkan dukungan mereka kepada pasukan keamanan setelah serangan atau selama operasi militer.
Di kejuaraan senam dunia di Stuttgart pada hari Sabtu, Ibrahim Colak memberi hormat bergaya militer di podium setelah memenangkan emas di ajang kelas cincin putra. Operasi Turki terhadap militan Kurdi di Suriah, yang diluncurkan seminggu yang lalu, telah banyak dikritik oleh komunitas internasional tetapi telah menarik dukungan luas di dalam negeri.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...