UEM Selenggarakan Pelatihan Jurnalistik untuk Perempuan
SALATIGA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 16 perempuan perwakilan gereja anggota UEM (United Evangelical Mission) mengikuti pelatihan jurnalistik selama 9 hari (24 November -2 Desember 2016) di LPPL GKJTU (Gereja Kristen Jawa Tengah bagian Utara), Kopeng, Salatiga, jawa Tengah.
Kepala Biro Perempuan UEM, Irene Girsang, kepada Satuharapan.com, Kamis (1/12) di sela-sela kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian perempuan gereja tentang jurnalistik, khususnya dalam penulisan. Melalui pelatihan ini, ke depan diharapkan para peserta bisa menuliskan kegiatan-kegiatan di gereja mereka. Mereka juga bisa menjadi trainer di tempat mereka untuk melatih para perempuan di gereja masing-masing untuk menulis.
“Selama ini, ekspose tentang kegiatan gereja khususnya kaum perempuan sangat kurang. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa tumbuh penulis-penulis yang baik, agar kegiatan gereja bisa diketahui masyarakat luas,” kata Irene.
UEM yang berpusat di Jerman menurut Irene, perduli denganisu-isu perempuan. Karena itu berbagai kegiatan terus dilakukan untuk memberdayakan perempuan. Dari berbagai kegiatan diharapkan perempuan bisa bangkit dan menunjukkan perannya, namun tanpa mengabaikan fungsinya sebagai isteri dan ibu rumah tangga.
“Peran perempuan di gereja sangat besar. Gereja akan mati kalau perempuan tidak ada. Hanya saja kegiatan perempuan selama ini sering tidak ditulis. Padahal bila tercatat, itu ini adalah bukti peran perempuan di gereja. Karena itulah dibuat pelatihan ini, supaya para perempuan bisa menulis. Dengan tampilnya perempuan penulis dan menuliskan semua kegiatan di gerejanya, itu akan menjadi catatan dan sejarah di kemudian hari,” jelasnya.
Bermanfaat
Sementara itu, seorang peserta pelatihan, Hermin Rumbrar, yang jauh-jauh datang dari GKI di Tanah Papua menyebutkan, kegiatan ini sangat bermanfaat karena membantu mereka memperbaiki bulletin gereja yang selama ini sudah diterbitkan.
“Pelatihan ini sangat baik, kami bisa menambah ilmu dan keterampilan. Dengan pelatihan ini, saya akan bisa lebih baik melakukan edit di bulletin kami. Kami juga akan mengkader perempuan di daerah, terutama yang lokasinya cukup jauh, agar mereka juga menuliskan kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian, semua kegiatan di gereja-gereja di daerah bisa diberitakan melalui bulletin kami,” jelasnya.
Ke depannya, Hermin berharap pelatihan ini bisa terus dilanjutkan, bila memungkinkan dengan materi bekelanjutan hingga ilmu yang diperoleh peserta juga berkembang.
Sementara itu Diorant MC Tampubolon dari HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) yang sama sekali belum pernah mengenal dunia jurnalistik mengaku, pelatihan ini sangat penting karena dia jadi tahu cara penulisan yang benar tapi efisien. Dia berharap suatu saat masih bisa mengikuti pelatihan lanjutan terkait jurnalistik.
Berlatih Menulis
Pelatihan jurnalistik dengan narasumber Pemimpin Redaksi Satuharapan.com Sabar Subekti berlangsung santai. Para peserta bisa menyerap materi yang disampaikan mulai dari cara membuat lead, rangkaian berita aline per aline hingga membuat berita dari sebuah makalah serta melakukan edit terhadap tulisan peserta.
Para peserta juga berpraktik liputan turun ke lapangan layaknya seorang wartawan dan menuliskan hasil laporannya dalam bentuk tulisan. Walaupun peserta lebih banyak disuruh bekerja mandiri, Sabar Subekti dengan telaten memeriksa hasil kerja peserta. (Berdasarkan tulisan peserta pelatihan)
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...