UGM Terapkan Aplikasi Informasi Kebencanaan
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktorat Pengabdian Universitas Gadjah Mada, melaksanakan program penguatan desa tangguh bencana di Dusun Selopukang, Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Wilayah ini, merupakan salah satu lokasi rawan bencana longsor karena aktivitas pergerakan tanah dan massa batuan yang sudah terjadi sejak lama menyebabkan risiko kerusakan lahan dan bangunan.
Penguatan masyarakat tanguh bencana ini meliputi, kegiatan mitigasi dan pemetaan lokasi serta bangunan yang berisiko terhadap ancaman rawan longsor.
“Kita memetakan daerah rawan bencana dan memetakan rumah yang berisiko terdampak,” kata Dosen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA, Mardhani Riasetiawan, dalam rilis yang dikirim, hari Senin (2/10), yang dilansir ugm.ac.id.
Mardhani menambahkan, kegiatan yang melibatkan 46 mahasiswa dari beberapa fakultas juga melakukaan penyediaan jalur evakuasi dan titik kumpul di sekitar jalan desa yang dianggap rawan.
Selain itu, kegiatan pengabdian yang bertajuk G-Connect Project: Konektivitas untuk daerah rawan bencana dan 3T, juga menerapkan aplikasi teknologi tepat guna, dengan menyiapkan sistem pengendali dan pemantau jarak jauh informasi kebencanaan dengan mengimplementasikan IoT (internet of Thinks) dan Teknologi Cloud, untuk membantu Daerah Rawan Bencana.
“Aplikasi ini mampu merekam data lingkungan, dan menganalisisnya melalui cloud untuk menghasilkan informasi kebencanaan bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Melibatkan anggota TNI dan Petugas Penyuluh Lapangan Kabupaten Wonogiri, kegiatan pengabdian ini juga melakukan sosialisasi dan edukasi bencana berupa pemaparan dan simulasi yang diikuti oleh 96 siswa SDN Selopukang dan 80.
Editor : Melki Pangaribuan
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...