UK Maranatha Latih Metode Kaizen untuk Tingkatkan Produktivitas Pabrik
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM- Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Program Sarjana Teknik Industri Universitas Kristen (UK) Maranatha mengadakan pelatihan pada Pabrik Mie Ho Kie San yang berlokasi di Desa Wlahar Kulon, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah guna membantu mempertahankan keunggulan dalam persaingan dagang dan kualitas produk.
Tim yang tergabung dalam Kelompok Bidang Keahlian Optimisasi Sistem Industri (KBK OSI) ini diketuai Vivi Arisandhy, S.T., M.T., beserta enam dosen anggota, yaitu Ir. Kartika Suhada, M.T.; Ir. Rudy Wawolumaja, M.Sc.; Victor Suhandi, S.T., M.T., Ph.D.; Rainisa Maini Heryanto, S.T., M.T.; David Try Liputra, S.T., M.T.; Florence Leony, S.T., M.Sc.; dan dibantu oleh lima mahasiswa Teknik Industri UK Maranatha.
Kartika menyampaikan sesi dengan pengenalan mengenai metode Kaizen. Ia menyampaikan bahwa metode ini merupakan filosofi strategi bisnis untuk membuat perubahan kecil, tetapi terjadi terus-menerus.
Tujuannya, kata Kartika, adalah untuk membuat perbaikan dalam produk atau layanan, proses, dan model bisnis perusahaan.
Menurutnya, metode ini sangat tepat untuk diaplikasikan pada bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti Pabrik Mie Ho Kie San karena perubahan yang dibuat bersifat mikro sehingga biayanya pun lebih terjangkau, tidak membutuhkan waktu yang lama, dan risikonya yang relatif lebih kecil.
“Perubahan mikro yang bisa dilakukan adalah pola pikir, perilaku, cara kerja, dan kualitas hasil kerja. Sebenarnya yang sudah dilakukan Pabrik Mie Ho Kie San sudah baik, tetapi untuk tetap bisa bersaing di pasar yang kompetitif saat ini, peningkatan harus selalu dilakukan secara terus-menerus,” ungkap Kartika dikutip Jumat (29/9).
Pada sesi kedua, Victor melanjutkan dengan pembahasan mengenai penerapan metode Kaizen dan analisis permasalahan yang dihadapi.
“Dalam penerapan metode Kaizen untuk peningkatan secara terus-menerus, ada hal penting yang bisa dilakukan, yaitu memperbaiki Streamlining Production Flow,” tuturnya.
Victor menjelaskan bahwa laju produksi sangat dipengaruhi oleh bottleneck, hal ini merupakan hambatan yang terjadi pada suatu tahap, dan menyebabkan proses tidak berjalan mulus.
Ia juga berpendapat bahwa ruang peningkatan yang bisa dilakukan pabrik adalah pada tahap pencetakan dan pembungkusan mie karena pada kedua tahap tersebut membutuhkan waktu kerja yang lebih lama dibandingkan dengan tahap proses produksi lainnya.
Haryadi dan Dance sebagai perwakilan dari pabrik Mie Ho Kie San juga menyetujui dan menambahkan bahwa masih ada peningkatan lainnya yang juga bisa dilakukan. Contohnya seperti kerapian tempat penyimpanan dan penerapan standar operasional yang lebih baik lagi.
Pada akhir kegiatan, Haryadi menyampaikan ucapan terima kasih, dan berharap agar ada program pendukung penjualan yang lebih mudah diakses di kemudian hari.
Pelatihan yang berjudul “Penerapan Streamlining Production Flow dalam Upaya Continuous Improvement” ini merupakan lanjutan dari agenda sebelumnya yang mengusung tema “Penentuan Jumlah Operator yang Optimal”.
Kegiatan ini sebelumnya terlaksana secara daring melalui aplikasi Zoom dari tanggal 7 Juli hingga 16 Agustus 2023.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...